Cuaca Tantang Debut Tiga Peluncuran Antariksa dalam 12 Jam oleh Dua Raksasa Industri Spaceflight

Shopee Flash Sale

Cuaca yang tidak menentu berpotensi mengganggu peluncuran roket di Space Coast, Florida, namun SpaceX dan United Launch Alliance (ULA) berencana melaksanakan tiga peluncuran dalam waktu kurang dari 12 jam. Tiga misi peluncuran ini akan berlangsung mulai Minggu malam dan berpotensi memecahkan rekor peluncuran tercepat tiga roket berbasis di Florida.

Peluncuran pertama adalah roket Falcon 9 milik SpaceX dalam misi Starlink 6-82 yang membawa 29 satelit Starlink. Roket ini dijadwalkan lepas landas dari Space Launch Complex 40, Cape Canaveral Space Force Station pukul 21:46 waktu setempat, dengan jendela peluncuran dari pukul 21:43 sampai 01:43 dini hari.

Tahap pertama dari Falcon 9 yang digunakan dalam peluncuran ini adalah yang kesembilan kalinya mengudara. Setelah lepas landas, tahap pertama ini rencananya akan melakukan pendaratan pemulihan di kapal drone “A Shortfall of Gravitas” yang berada di Samudra Atlantik. Namun, tim cuaca Space Launch Delta 45 hanya memperkirakan peluang 30% cuaca mendukung peluncuran serta tingkat kekhawatiran cuaca untuk pemulihan booster yang rendah hingga sedang.

Gangguan cuaca disebabkan oleh front dingin yang mendekati wilayah tersebut pada Minggu sore, yang membawa angin kencang dari utara pada malam harinya. Kondisi ini juga memengaruhi peluncuran kedua yang akan dilakukan ULA dengan roket Atlas V dalam misi Amazon Leo 4. Peluncuran ini direncanakan berlangsung dari Space Launch Complex 41 mulai pukul 03:49 sampai 04:18 pagi.

Misi Amazon Leo 4 ini akan meluncurkan 27 satelit broadband internet untuk Amazon, meningkatkan jaringan konstelasi satelit yang sebelumnya dikenal sebagai Project Kuiper. Peluang cuaca baik untuk peluncuran ini hanya 20%, meski jika ditunda selama 24 jam, peluang tersebut bisa meningkat hingga 95%. Namun, penundaan juga berpotensi memperburuk kondisi cuaca pemulihan tahap pertama roket.

Peluncuran ketiga kembali akan dilakukan oleh SpaceX dengan Falcon 9 pada misi Starlink 6-99 yang membawa 29 satelit dari Launch Pad 39-A di Kennedy Space Center. Jendela peluncuran berlangsung antara pukul 08:11 sampai 12:11 siang. Tahap pertama roket pada misi ini adalah untuk keenam kalinya beroperasi dan diharapkan mendarat kembali di kapal drone “Just Read the Instructions” di Samudra Atlantik.

Cuaca pada saat peluncuran Starlink 6-99 memiliki peluang keberhasilan 40% saat pembukaan jendela peluncuran, yang meningkat menjadi 80% pada akhir jendela. Namun, cuaca untuk pemulihan booster diperkirakan menjadi perhatian sedang. Penundaan 24 jam juga akan memperbaiki peluang peluncuran melewati 95%, sementara risiko pemulihan booster tetap berkisar antara rendah hingga sedang.

Jika ketiga peluncuran ini berhasil berjalan sesuai jadwal, maka akan menjadi peluncuran ke-107, 108, dan 109 dari semua penyedia layanan di Space Coast sepanjang tahun ini. SpaceX dan ULA sebelumnya telah bekerja sama untuk melaksanakan tiga misi peluncuran dalam kurun waktu serupa, yakni pada akhir April dan akhir September. Namun, triod ini bisa memecahkan rekor dengan waktu total hanya sekitar 10 jam 25 menit.

SpaceX mendominasi peluncuran tahun ini dengan 100 misi yang dilakukan di Kennedy Space Center dan Cape Canaveral, sementara ULA telah melakukan lima peluncuran dengan empat roket Atlas V dan satu Vulcan. Selain itu, Blue Origin telah meluncurkan dua misi pertamanya untuk roket berat Blue Glenn. Gabungan ketiga perusahaan ini bahkan melaksanakan empat peluncuran dari empat landasan berbeda dalam waktu 34 jam pada bulan November.

Rekor peluncuran tercepat di kawasan Space Coast masih dipegang oleh empat misi program Gemini pada bulan Juni 1966, dimana dua peluncuran dilakukan hanya terpaut sekitar 97 menit dari dua landasan yang berbeda. Rekor ini masih jadi tolok ukur kecepatan peluncuran roket berturut-turut di wilayah tersebut.

SpaceX juga telah menjadwalkan setidaknya satu misi Starlink tambahan dari Canaveral pada Sabtu dengan jendela peluncuran hingga pukul 03:17 dini hari. Meski cuaca menjadi faktor yang perlu diwaspadai, potensi tiga peluncuran dalam waktu singkat ini menunjukkan kemajuan besar dalam kemampuan operasional Space Coast sebagai pusat peluncuran ruang angkasa penting di dunia.

Berita Terkait

Back to top button