Satelit Komunikasi Jepang Berhasil Diluncurkan ke Orbit oleh RocketLab

Rocket Lab berhasil meluncurkan satelit komunikasi buatan Jepang ke orbit dalam misi terbarunya. Satelit bernama RAISE 4 itu dibawa oleh roket Electron dan ditempatkan pada orbit rendah Bumi pada ketinggian sekitar 325 mil, sekitar 55 menit setelah peluncuran.

Peluncuran ini merupakan misi ke-77 bagi roket Electron dan berlangsung dari kompleks peluncuran Rocket Lab di Selandia Baru pada pukul 10:09 malam waktu EST, Sabtu lalu. RAISE 4 adalah satelit demonstrasi teknologi yang dikembangkan untuk Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).

Misi RAISE 4 dan Teknologi yang Dibawa

RAISE 4 membawa delapan muatan untuk menguji berbagai teknologi propulsi dan sistem komunikasi. Satelit ini juga dilengkapi dengan drag sail yang dirancang membantu proses deorbiting, yang memungkinkan satelit turun secara terkontrol setelah masa operasionalnya berakhir. Selain itu, terdapat beberapa eksperimen lain yang bertujuan untuk mendukung pengembangan teknologi antariksa Jepang.

Peter Beck, CEO Rocket Lab, menyatakan bahwa peluncuran ini merupakan misi khusus yang menunjukkan presisi serta keandalan layanan mereka. "Kami sangat bangga dapat memberikan akses khusus ke luar angkasa demi mendukung pertumbuhan ekonomi antariksa Jepang melalui JAXA," ujarnya.

Latar Belakang Penundaan dan Kontrak Peluncuran

Sebelumnya, satelit RAISE 4 dijadwalkan untuk diluncurkan menggunakan roket Epsilon-S milik Jepang. Namun, peluncuran tersebut harus ditunda setelah insiden kegagalan peluncuran roket tersebut. Penundaan juga terjadi akibat beberapa kegagalan motor roket padat saat pengujian di darat.

Rocket Lab kemudian menandatangani kontrak dengan JAXA untuk melaksanakan dua peluncuran menggunakan roket Electron. Satu misi untuk mengorbitkan RAISE 4, dan misi lainnya untuk meluncurkan delapan satelit kubus (cubesats) yang direncanakan terbang di misi Electron terpisah pada tahun depan.

Keunggulan Roket Electron dari Rocket Lab

Roket Electron dirancang khusus untuk melayani satelit berukuran kecil hingga menengah dengan frekuensi peluncuran yang tinggi dan biaya efektif. Kemampuan ini memungkinkan Rocket Lab menjadi salah satu penyedia layanan peluncuran yang dipercaya oleh badan antariksa besar seperti JAXA.

Berikut adalah beberapa keunggulan roket Electron:

  1. Kemampuan peluncuran yang cepat dan responsif untuk satelit kecil
  2. Peluncuran komersial dengan biaya kompetitif
  3. Pelayanan peluncuran yang presisi di orbit rendah Bumi
  4. Rekam jejak 77 misi yang sukses hingga saat ini

Mendorong Inovasi Teknologi Antariksa Jepang

Peluncuran RAISE 4 menjadi langkah penting bagi JAXA dalam menguji dan mengembangkan teknologi baru untuk sistem komunikasi dan propulsi satelit. Keberhasilan misi ini juga mendukung upaya JAXA memperkuat posisi dalam industri antariksa global yang kompetitif.

Selain itu, satelit RAISE 4 yang membawa teknologi drag sail juga berkontribusi pada pengelolaan sampah antariksa dengan mempercepat proses penurunan satelit usai tugasnya selesai. Hal ini sejalan dengan kesadaran global akan pentingnya menjaga kebersihan ruang orbital.

Kedepannya, kolaborasi Rocket Lab dan JAXA diharapkan akan berlanjut melalui peluncuran satelit kubus yang dijadwalkan dalam misi Electron berikutnya. Program ini akan mendukung lebih banyak eksperimen teknologi dan aplikasi komunikasi satelit yang bermanfaat bagi berbagai sektor.

Dengan keberhasilan peluncuran ini, Rocket Lab semakin mengukuhkan posisinya sebagai mitra strategis dalam evolusi teknologi antariksa Jepang. Dukungan dari perusahaan swasta seperti Rocket Lab dianggap esensial dalam mempercepat inovasi dan pengembangan ekonomi luar angkasa di wilayah Asia-Pasifik.

Exit mobile version