
OnePlus Pad 2 Go hadir dengan specs yang lebih baik dari seri sebelumnya, namun membawa tanda tanya besar mengenai fungsionalitasnya di pasar tablet yang kini tersegmentasi jelas. Tablet ini menempatkan dirinya di tengah spektrum perangkat konsumsi dan produktivitas, memberikan pengalaman multimedia yang menarik tapi meninggalkan beberapa kekurangan yang sulit diabaikan.
Desain dan Layar yang Impressive
OnePlus Pad 2 Go dibekali layar LCD berukuran 12,1 inci dengan resolusi 2.8K dan refresh rate hingga 120Hz. Meskipun panel LCD biasanya kalah menarik dibanding AMOLED, layar ini memamerkan kontras dan warna yang hidup dengan hitam yang lebih dalam dari biasanya, membuatnya ideal untuk menonton film dan konten visual lainnya. Rasio aspek 7:5 menawarkan pengalaman membaca yang nyaman meski tampil sedikit berbeda dari standar layar 16:9. Bobot ringan di bawah 600 gram serta ketebalan kurang dari 7 mm membuat tablet ini mudah digenggam lama dan sangat portabel.
Kualitas Speaker yang Mengecewakan
Meski dilengkapi speaker yang mampu menghasilkan volume sangat keras, kualitas suara pada OnePlus Pad 2 Go kurang memuaskan. Suara cenderung tinggi dan cepat menjadi menusuk telinga bahkan pada volume sedang. Kekurangan bass sangat terasa baik saat mendengarkan musik seperti Metallica maupun saat menonton serial televisi. Hal ini jelas menjadi kelemahan jika tablet diandalkan sebagai perangkat hiburan utama.
Multitasking dan Fungsi Produktivitas
Kemampuan multitasking yang dulu diunggulkan melalui Open Canvas kini terbatasi pada fungsi split-screen sederhana dengan dua aplikasi berdampingan. Dulu pengguna bisa membuka hingga tiga aplikasi sekaligus dengan konfigurasi lebih fleksibel, namun kini fitur tersebut sudah diadaptasi dan disempurnakan Google pada sistem Android secara umum. Alhasil, keunikan OnePlus Pad 2 Go dalam produktivitas sedikit menurun meskipun masih mendukung cast layar dari ponsel OnePlus ke tablet secara langsung. Fitur ini memperlihatkan kemudahan multitasking, tetapi masih dapat dikembangkan agar interaksi antar perangkat lebih seamless, seperti mengizinkan floating window untuk docking atau pengelolaan aplikasi yang lebih intuitif.
Performa dan Daya Tahan Baterai
Ditenagai oleh MediaTek 7300-Ultra dengan RAM 8 GB, tablet ini cocok untuk penggunaan dasar dan konsumsi konten saja. Skor benchmark Geekbench menunjukkan performa yang cukup rendah, sehingga kurang ideal untuk gaming berat atau aplikasi produktivitas intensif. Kapasitas baterai 10.050 mAh mampu bertahan hingga dua sampai tiga hari untuk penggunaan normal, dipadukan dengan pengisian daya 33W yang terbilang lambat dibanding smartphone OnePlus. Dalam hal ini, daya tahan baterai menjadi salah satu nilai plus yang penting.
Penempatan dan Harga
OnePlus mematok Pad 2 Go di harga $399.99 dengan penjualan mulai 26 Desember melalui situs resmi dan mulai Januari di Amazon dan Best Buy. Harga ini menempatkannya di kelas menengah yang cukup menantang, mengingat ada pilihan iPad dasar di kisaran harga $350 dengan ekosistem dan performa yang lebih matang. OnePlus juga menawarkan promo menarik seperti diskon untuk pelajar dan paket aksesoris hemat 30%. Namun, untuk pengguna umum, tablet ini terasa lebih mengarah ke fans OnePlus yang menginginkan integrasi ekstra dengan ponsel mereka daripada pengguna yang mencari tablet serbaguna.
OnePlus Pad 2 Go menonjol dengan spesifikasi layar dan baterai yang solid, namun sejumlah kompromi di sektor suara, multitasking, dan performa membuatnya kurang cocok untuk produktivitas maupun hiburan kelas atas. Kehadiran fitur casting layar ke satu tablet memberi warna baru tapi belum sempurna. Keputusan untuk meluncurkan tablet yang berada di “zona abu-abu” antara konsumsi dan kerja ini membuka perbincangan tentang kebutuhan dan ekspektasi pasar yang terus berubah. Tablet ini memang menarik untuk pengguna setia OnePlus, tapi kesan keseluruhan cenderung kurang memuaskan bagi mereka yang mencari perangkat all-rounder terbaik di harga menengah.





