
Rocket Lab berhasil meluncurkan satelit teknologi dari Jepang ke orbit pada Sabtu malam, 13 Desember. Roket Electron setinggi 18 meter ini mengudara dari fasilitas Rocket Lab di Selandia Baru pada pukul 10:09 malam EST.
Peluncuran ini sempat mengalami penundaan selama tujuh hari dari jadwal awal 6 Desember guna memberi waktu pemeriksaan tambahan. Misi bertajuk "RAISE and Shine" menjadi penerbangan pertama Rocket Lab yang dikontrak langsung dengan Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA).
Penerbangan dan Satelit RAISE-4
Satellit bernama Rapid Innovative payload demonstration Satellite-4 (RAISE-4) berhasil ditempatkan pada orbit sirkular di ketinggian sekitar 540 kilometer di atas bumi. Waktu peluncuran hingga penyebaran satelit berlangsung sekitar 54,5 menit sesuai rencana.
RAISE-4 dirancang untuk mendemonstrasikan delapan teknologi yang dikembangkan oleh berbagai perusahaan swasta, universitas, dan institusi riset dari Jepang. Satelit ini menjadi bagian dari upaya Jepang dalam menguji coba inovasi teknologi luar angkasa.
Kerja Sama dan Rekam Jejak Rocket Lab
Ini adalah bagian dari kontrak dua penerbangan antara Rocket Lab dan JAXA, dengan misi kedua dijadwalkan sebagai peluncuran rideshare pada awal tahun depan. Rocket Lab yang berbasis di California sudah memiliki sejarah panjang dengan Jepang, telah meluncurkan lebih dari 20 misi untuk berbagai perusahaan asal Negeri Matahari Terbit.
Perusahaan ini mencatatkan rekor dalam peluncuran pada tahun ini dengan total 19 misi, 16 di antaranya bertugas mengirim satelit ke orbit. Tiga misi lainnya adalah peluncuran suborbital dengan varian Electron yang dimodifikasi bernama HASTE, khusus untuk menguji teknologi hipersonik.
Teknologi Peluncuran dan Capaian Rocket Lab
Roket Electron mampu menjalankan peluncuran secara andal dengan pemandangan visual menarik, termasuk tahap pertama roket yang kembali jatuh ke bumi setelah tahap kedua terus mengantarkan muatan ke orbit. Rocket Lab juga melakukan berbagai inovasi dalam teknologi peluncuran komersial dengan harga kompetitif mulai dari puluhan juta dolar AS per misi.
Dalam catatan Rocket Lab, peluncuran "RAISE and Shine" merupakan pencapaian signifikan yang memperkuat posisi mereka sebagai pemain utama di industri antariksa. Peluncuran ini juga menggarisbawahi kemajuan kolaborasi internasional dalam teknologi ruang angkasa.
Rencana Ke Depan dan Pengembangan Satelit Jepang
Dengan adanya misi ini, JAXA memanfaatkan teknologi komersial untuk mempercepat pengembangan satelit demonstrasi inovatif. Inisiatif ini diharapkan mendorong kolaborasi lebih luas antara sektor publik dan swasta dalam penelitian antariksa.
Peluncuran misi kedua sesuai kontrak dengan JAXA akan menjadi momentum penting berikutnya bagi Rocket Lab. Keberhasilan misi-misi lanjutan akan memastikan kontinuitas pengembangan teknologi satelit dan platform peluncuran yang semakin efisien.
Rocket Lab masih memegang rekor tinggi dalam jumlah peluncuran tahunan, memacu industri antariksa agar lebih inovatif dan kompetitif. Pemanfaatan roket kecil seperti Electron memungkinkan akses lebih mudah bagi berbagai pelanggan global, termasuk lembaga dan perusahaan Jepang.
Keterlibatan Rocket Lab di pasar Jepang juga mencerminkan tren global dalam mengembangkan teknologi satelit dengan biaya yang lebih rendah dan kecepatan peluncuran yang tinggi. Misi RAISE-4 merupakan bukti nyata bagaimana kemajuan teknologi komersial dapat mendukung riset dan aplikasi luar angkasa di berbagai negara.





