
Ide untuk menghasilkan bensin tanpa menggunakan bahan bakar fosil konvensional kini semakin nyata. Sebuah startup dari New York bernama Aircela mengklaim telah mengembangkan mesin yang mampu mengubah karbon dioksida (CO2) yang ada di udara menjadi bensin tanpa kandungan fosil.
Mesin hasil inovasi Aircela ini berukuran sekitar 6 kaki tinggi dan 3 kaki lebar. Prinsip kerjanya melibatkan penggunaan larutan berbahan dasar air yang mengandung potassium hidroksida untuk menyerap CO2 dari udara sekitar. Selanjutnya, mesin memecah air menjadi hidrogen dan oksigen. Hidrogen ini kemudian direaksikan dengan CO2 yang tertangkap untuk menghasilkan metanol, yang selanjutnya dikonversi menjadi bensin bebas fosil.
Mekanisme Produksi dan Kapasitas Mesin Aircela
Menurut perwakilan Aircela yang dikutip oleh Popular Science, mesin ini dapat menangkap hingga 10 kilogram CO2 setiap hari. Dengan kapasitas tersebut, mesin mampu memproduksi sekitar 1 galon bensin per hari. Mesin juga dapat menyimpan bahan bakar sampai 17 galon, yang berarti dibutuhkan lebih dari dua minggu untuk menghasilkan bensin yang cukup mengisi tangki mobil pada satu waktu.
Keunggulan lain dari bensin hasil produksi Aircela adalah tidak mengandung etanol, sulfur, atau logam berat. Hal ini berpotensi mengurangi dampak negatif lingkungan yang biasa ditemukan pada bahan bakar fosil.
Potensi Penggunaan dan Rencana Komersial
Mesin Aircela dirancang agar dapat beroperasi secara mandiri atau bisa juga disambungkan secara modular, mirip dengan panel surya. Fleksibilitas ini memungkinkan mesin ditempatkan di berbagai lokasi, mulai dari garasi pribadi hingga daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh suplai bahan bakar konvensional.
Startup ini berencana memulai peluncuran komersial terbatas produk mereka pada akhir tahun 2026. Bagi yang tertarik untuk mendapatkan mesin ini, Aircela menyediakan daftar antrean di situs resmi mereka.
Dampak Lingkungan dan Relevansi Teknologi
Transportasi di Amerika Serikat merupakan penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca, dengan persentase sekitar 28%. Penggunaan mobil listrik memang menjadi salah satu solusi, tetapi produksi baterainya masih menimbulkan masalah lingkungan, seperti kerusakan ekosistem akibat pertambangan bahan baku.
Dengan adanya teknologi Aircela, diharapkan masyarakat dapat memperoleh bahan bakar yang ramah lingkungan tanpa tergantung pada bahan bakar fosil. Bensin buatan dari udara ini menawarkan alternatif yang tidak hanya mengurangi emisi karbon dioksida, tetapi juga menghindari masalah lingkungan lain yang terkait dengan kendaraan listrik.
Kendala dan Pertimbangan Biaya
Meski teknologi ini menjanjikan, Aircela belum mengungkap secara rinci harga mesin dan bahan bakar hasil produksinya. Namun, perusahaan menargetkan agar bahan bakar bebas fosil ini dapat bersaing secara biaya dengan bensin konvensional. Ini menjadi kunci agar inovasi ini bisa diadopsi secara luas.
Pengembangan dan skala produksi massal mesin ini tentu akan membutuhkan investasi besar serta dukungan teknologi tambahan sebelum bisa benar-benar diterapkan secara luas. Namun, langkah ini bisa membuka jalan bagi revolusi energi transportasi yang lebih berkelanjutan.





