Tren warna personal kini menjadi bagian penting dalam pemilihan gawai generasi Z. Mereka tidak hanya mencari perangkat yang canggih, tetapi juga yang bisa merefleksikan identitas dan gaya pribadi melalui warna yang dipilih.
Konsep personal color berawal dari dunia fesyen dan makeup, kini merambah ke ranah teknologi. Verry Octavianus, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, menjelaskan bahwa personal color berhubungan dengan warna yang paling merepresentasikan seseorang berdasarkan kulit, mata, dan rambut.
Kategori Warna Personal
Warna personal terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu warm tone dan cool tone. Kedua kategori tersebut dikelompokkan lagi menjadi empat kategori musiman, yakni spring, summer, autumn, dan winter. Masing-masing kategori memiliki karakter warna yang khas dan sesuai dengan visual penggunanya.
- Spring (warm): warna cerah dan segar seperti peach, mint, coral.
- Summer (cool): warna lembut dan dingin seperti lavender, sky blue, dusty pink.
- Autumn (warm): warna alami dan hangat seperti olive, beige, terracotta.
- Winter (cool): warna bold dan kontras seperti magenta, emerald, hitam-putih.
Para pengguna gen Z cenderung memilih personal color bukan berdasarkan warna favorit semata. Mereka menggunakan warna tersebut untuk mengekspresikan mood, vibe, dan citra diri yang ingin ditampilkan.
Personalisasi Gawai dengan One UI 8
Samsung menjawab tren ini dengan menghadirkan pembaruan One UI 8 di seri Galaxy A56 5G. Pengguna dapat mengatur banyak elemen tampilan smartphone, mulai dari warna perangkat hingga tema, wallpaper, hingga layar kunci.
Hal ini memperluas kontrol personalisasi sehingga memiliki pengalaman yang lebih autentik. Verry menyatakan bahwa fitur ini memberi kebebasan kepada pengguna gen Z untuk mengekspresikan jati diri mereka secara fresh dan relevan melalui gawai.
Dengan penerapan personal color pada perangkat, pengguna merasa gawai mereka bukan cuma alat teknologi, melainkan bagian dari identitas visual harian yang menambah nilai estetika. Tren ini menunjukkan perpaduan antara teknologi dan budaya visual yang berkembang di kalangan muda.
Pengembangan personal color pada gawai juga menggambarkan perubahan pasar teknologi yang semakin memperhitungkan kebutuhan emosional dan ekspresi diri konsumen. Warna dan tampilan kini menjadi faktor utama dalam keputusan pembelian dan penggunaan perangkat.
Sebagai contoh, integrasi personal color dalam smartphone bisa mendukung branding diri seseorang dalam aktivitas digital dan sosial. Ini meningkatkan kepuasan pengguna sekaligus memberi kesempatan produsen gawai untuk lebih dekat dan relevan dengan target pasar mereka.
Tren ini kemungkinan akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya preferensi generasi muda dalam menyesuaikan teknologi dengan gaya hidup dan karakter pribadi mereka. Perangkat gawai yang tidak hanya fungsional tapi juga estetis akan menjadi nilai jual utama di masa depan.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com





