Indonesia Perkuat Hilirisasi Mineral Kritis untuk Dukung Teknologi Masa Depan yang Berkelanjutan

Indonesia makin memperkuat hilirisasi mineral kritis sebagai komponen utama teknologi masa depan. Pemerintah mengarahkan investasi besar dan kebijakan strategis untuk mengubah Indonesia dari pengekspor bahan mentah menjadi produsen bernilai tambah.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa permintaan global terhadap mineral kritis seperti nikel, yang digunakan dalam pusat data dan pembuatan chip, terus meningkat pesat. Dia menjelaskan bahwa selama ini negara berkembang hanya mengekspor mineral mentah tanpa menikmati nilai tambahnya.

Gibran menyampaikan bahwa Indonesia mengambil jalur yang terarah dalam membangun industri dalam negeri dan mentransformasi hilir mineral kritis. Investasi tersebut dimaksudkan agar kekayaan alam bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia.

Pemerintah juga membuka peluang kemitraan dengan modal asing sepanjang berbasis transfer teknologi, investasi sehat, dan praktik bertanggung jawab. “Ini bukan menutup pintu, tapi membuka kemitraan adil yang menghubungkan teknologi dan investasi,” kata Gibran dalam KTT G20 di Johannesburg, November 2025.

Peran Holding Industri Pertambangan MIND ID

MIND ID menjadi ujung tombak pemerintah dalam mengembangkan hilirisasi mineral. Fokusnya adalah pengembangan nikel secara terintegrasi untuk mengamankan pasokan dan menciptakan nilai tambah. MIND ID memimpin berbagai proyek mulai dari pengolahan bijih hingga produksi komponen baterai canggih.

Salah satu anggota holding, PT Vale Indonesia Tbk, mengakselerasi tiga operasi penting di Sulawesi, yaitu Indonesia Growth Project Pomalaa, Morowali, dan High-Pressure Acid Leach (HPAL) Sorowako. Ketiga proyek ini membangun fondasi ekosistem kendaraan listrik nasional melalui pengolahan nikel yang terintegrasi.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) juga gencar membangun ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. ANTAM memiliki lima titik pemurnian nikel di Halmahera Timur dan satu proyek hilir di Karawang untuk produksi material katoda baterai EV.

Ekosistem ini memberikan dampak signifikan bagi Indonesia dengan mempercepat hilirisasi nikel, mengembangkan industri baterai kendaraan listrik, serta menciptakan nilai tambah ekonomi dalam negeri. Langkah ini tak cuma memenuhi kebutuhan domestik, tapi juga memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok energi bersih global.

Langkah Strategis Hilirisasi Mineral Kritis di Indonesia

  1. Membangun infrastruktur pengolahan mineral dalam negeri agar nilai tambah tetap ada di Indonesia.
  2. Menarik investasi yang didukung transfer teknologi untuk meningkatkan kemampuan industri lokal.
  3. Mendorong kolaborasi antar sektor agar pengembangan industri mineral terjadi secara terpadu.
  4. Memastikan praktik pertambangan dan pengolahan ramah lingkungan dan berkelanjutan.
  5. Mengembangkan ekosistem kendaraan listrik nasional melalui produksi baterai dan material pendukung.

Transformasi hilirisasi mineral ini menunjukkan bahwa Indonesia berupaya keluar dari ketergantungan ekspor bahan mentah saja. Melalui MIND ID dan anggota holdingnya, Indonesia memperkokoh kedaulatan industri nasional serta memainkan peran penting di pasar mineral kritis global.

Dorongan investasi hilirisasi mineral kritis tak hanya mengamankan pasokan domestik, tapi juga memperkuat daya saing Indonesia dalam teknologi bersih. Penguatan industri ini menandai langkah maju agar negeri ini menjadi pemain utama dalam inovasi teknologi masa depan berbasis mineral kritis.

Exit mobile version