
Disney semakin mendekati realisasi penggunaan atraksi yang dibuat dengan teknologi cetak 3D lewat didirikannya sebuah properti kano polimer untuk wahana Jungle Cruise. Properti kano ini merupakan bagian dari upaya Walt Disney Imagineering menggandeng perusahaan startup cetak 3D bernama Haddy, yang berbasis di Florida, untuk mempercepat produksi dekorasi tema dengan metode inovatif.
Wahana Jungle Cruise yang legendaris di Disneyland menampilkan berbagai elemen dekorasi khas sungai Amazon, Congo, Mekong, dan Nil. Kini, bersama Haddy, Disney melangkah lebih jauh dengan menempatkan kano cetak 3D yang akan menjadi bagian dari pemandangan sepanjang rute wisata tersebut.
Teknologi Cetak 3D Berukuran Besar
Teknologi cetak 3D telah berkembang pesat sejak kemunculannya pada pertengahan 2010-an. Berbeda dengan printer 3D rumahan yang biasanya berukuran kecil dan dengan biaya antara 180 hingga 400 dolar AS, Haddy menggunakan mesin cetak yang berukuran besar. Mesin ini mampu mencetak objek seukuran perahu hingga furnitur lengkap.
Jay Rogers, CEO dan salah satu pendiri Haddy, menyatakan bahwa proses produksi kano menggunakan cetak 3D menghabiskan waktu hanya sekitar 70 jam robotik. Perbedaan ini jauh lebih efisien dibanding metode tradisional yang memakan waktu hingga seribu jam manusia, termasuk pembuatan cetakan master dan pembuatan ulang cetakan berulang-ulang sebelum menghasilkan satu unit kano.
Keunggulan dan Keberlanjutan
Salah satu keunggulan utama dari teknologi cetak 3D ini adalah fleksibilitas modifikasi desain. Jika terjadi kesalahan atau perubahan pada desain kano, tim bisa langsung mengedit file digital dan mencetak ulang tanpa perlu membuat cetakan baru. Hal ini memangkas waktu dan biaya produksi secara signifikan.
Selain itu, material polimer yang digunakan dapat didaur ulang. Setelah masa pakai sebuah properti berakhir, bahan tersebut dapat dilelehkan dan dicetak ulang menjadi objek baru. Praktik ini mendukung upaya Disney dalam mengurangi limbah produksi dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan dalam pengerjaan atraksi.
Mengusung Tradisi dengan Kreasi Modern
Disney Imagineers bekerja sama secara ketat dengan Haddy untuk memastikan kano hasil cetak 3D tetap mengusung estetika dan suasana klasik dari elemen dekorasi Jungle Cruise. Mereka tetap ingin menjaga nuansa nostalgia dan fantasi yang telah melekat di hati pengunjung, meskipun bahan dan metode pembuatannya modern.
Bahkan properti tambahan seperti pagar besi tempa dan lampu-lampu dengan desain rumit di studio Disney juga telah dibuat dengan teknologi cetak 3D oleh Haddy. Hal ini menunjukkan kemampuan teknologi tersebut dalam meniru berbagai bahan dan detail artistik yang selama ini dibuat dengan metode konvensional.
Potensi untuk Pengembangan Lain
Kano Jungle Cruise hanyalah langkah awal kolaborasi Disney dan Haddy. Walt Disney Imagineering mengantisipasi penggunaan cetak 3D untuk kreasi dekorasi dan elemen set di atraksi lain, misalnya pintu lemari dari tema Monstropolis untuk wahana Monsters, Inc. di Walt Disney World, hingga pengerjaan batuan dekoratif untuk area Star Wars: Galaxy’s Edge.
Selain itu, aplikasi cetak 3D dapat merambah ke produksi furnitur hotel di kompleks resor Disney di Orlando, mempercepat proses produksi sekaligus memudahkan kustomisasi desain. Michael Hundgen, eksekutif kreatif Walt Disney Imagineering, menegaskan bahwa teknologi ini bukan sekadar inovasi tanpa tujuan, melainkan untuk mendukung penghidupan cerita-cerita Disney dengan efektif.
Masa Depan Atraksi Disney dengan Teknologi Baru
Disney menunjukkan komitmen kuat dalam mengadopsi teknologi mutakhir seperti AI, robotik, dan cetak 3D demi meningkatkan pengalaman tamu serta efisiensi operasional. Penggunaan kano polimer cetak 3D di Jungle Cruise bisa menjadi tanda bahwa era baru manufaktur atraksi tema park sedang dimulai.
Meskipun beralih dari fiberglass ke polimer cetak 3D, Disney berusaha menghadirkan kualitas estetika dan keaslian nuansa yang sama. Nantinya, apakah para pengunjung akan dapat membedakan antara kano lama dengan yang baru hasil cetak 3D, akan menjadi penilaian menarik saat properti ini mulai digunakan di taman bermain.





