Roket Peluncur Serbaguna Tembus Orbit, Namun Sistem Pemulihan Booster Gagal Total

China baru saja meluncurkan roket Long March 12A yang dirancang dapat digunakan ulang dan berhasil mencapai orbit dengan sukses. Namun, upaya untuk mendaratkan kembali tahap pertama roket ini belum membuahkan hasil, karena booster mendarat sekitar dua kilometer dari titik pendaratan yang ditentukan dan mengalami kerusakan akibat benturan.

Long March 12A dikembangkan oleh Shanghai Academy of Spaceflight Technology (SAST) di bawah China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC). Roket ini memiliki tinggi 70 meter dan termasuk dalam kategori peluncur kelas menengah dengan kemampuan mengangkut muatan hingga 26.000 pound ke orbit rendah Bumi (LEO), atau sekitar dua pertiga dari kapasitas Falcon 9 milik SpaceX dalam konfigurasi yang dapat digunakan ulang.

Keberhasilan Misi dan Tantangan Pemulihan Booster

Dalam uji terbang terbaru, Long March 12A berhasil melakukan lepas landas, pemisahan tahap, dan mencapai orbit sesuai target. Meski begitu, sistem pendaratan tahap pertama yang dapat digunakan ulang belum sepenuhnya berhasil. Booster kembali ke Bumi tetapi melewati zona pendaratan yang sudah dipersiapkan hingga sejauh 2 kilometer, menyebabkan pendaratan tersebut gagal dan roket terbakar.

China menyadari betul pentingnya teknologi roket yang dapat digunakan ulang yang telah diterapkan dengan sukses oleh SpaceX lewat Falcon 9. Teknologi ini dinilai krusial untuk menekan biaya peluncuran satelit dan misi ruang angkasa, sehingga negara-negara besar berlomba mengembangkannya. Saat ini, Long March 12A menjadi usaha utama China dalam mengejar kemampuan tersebut.

Pengembangan Roket Berkapasitas Lebih Besar

Selain Long March 12A, China juga tengah mengembangkan Long March 10, roket berkapasitas berat yang sejajar dengan Falcon Heavy milik SpaceX. Long March 10 yang dikenal sebagai "Super Heavy" akan menggunakan tiga tahap pertama seperti Falcon 9 dan mampu mengangkut hingga 150.000 pound ke orbit rendah Bumi. Dengan kapasitas ini, roket buatan China sedikit lebih kuat dibandingkan Falcon Heavy dan mendekati kemampuan tahap awal roket Starship.

Rencana penerbangan Long March 10A dengan versi yang dapat digunakan ulang dan tanpa booster tambahan dijadwalkan berlangsung pada tahun depan. Sementara itu, uji coba terbang lengkap untuk Long March 10 yang berukuran penuh baru akan dimulai pada 2027.

Teknologi Roket Reusable dan Persaingan Di Ruang Angkasa

Perlombaan teknologi roket dapat digunakan ulang semakin sengit di antara kekuatan besar luar angkasa. SpaceX dengan Falcon 9 menjadi pemimpin berkat tingkat keberhasilan pendaratan booster yang sudah tinggi. China masih dalam tahap mengasah teknologi tersebut melalui pengujian berkelanjutan dengan Long March 12A dan Long March 10.

Keberhasilan membawa payload ke orbit menunjukkan kemajuan teknologi China dalam eksplorasi luar angkasa. Namun, kegagalan dalam pemulihan booster menjadi pelajaran penting untuk dikembangkan pada misi-misi berikutnya sehingga dapat mencapai keseimbangan antara keberhasilan peluncuran dan kemampuan pendaratan tahap pertama.

Exit mobile version