Google Pixel menghadapi tantangan penting yang harus segera diatasi pada tahun 2026. Meskipun memiliki keunggulan pada pengalaman pengguna dan fitur AI, seri Pixel terbaru masih menunjukkan perbedaan signifikan antara model standar dan Pro yang membingungkan konsumen.
Di penghujung 2025, Google Pixel 10 menawarkan versi Android yang ringan dan hampir stok dengan banyak fitur AI. Google memilih mengutamakan perangkat lunak dan pengalaman pengguna dibandingkan hanya sekadar menonjolkan hardware unggulan seperti Apple atau Samsung.
Namun, tersedia beberapa fitur eksklusif hanya di model Pro, misalnya kemampuan screening panggilan dan pencatatan otomatis saat telepon. Padahal, ketiga model Pixel 10 Pro (biasa, XL, dan Fold) memiliki fitur ini, sementara model Pixel 10 standar tidak mendapatkannya secara sengaja.
Muncul pula pembatasan pada kontrol kamera canggih di Pixel 10 standar. Kamera utama 50MP-nya tidak dapat digunakan untuk mengambil foto potret dengan resolusi penuh atau mengakses pengaturan ISO manual seperti yang ada di model Pro. Padahal, chipset Google Tensor G5 yang digunakan seluruh lini Pixel 10 sama-sama mendukung fitur tersebut.
Salah satu solusi yang diusulkan untuk 2026 adalah Google menyeragamkan pengalaman perangkat lunak antara model standar dan Pro. Memisahkan fitur hanya berdasarkan perangkat lunak dianggap tidak efektif dan membingungkan, terutama bagi ponsel yang sangat mengandalkan software seperti Pixel.
Pengalaman di produk pesaing seperti iPhone 17 dan Samsung Galaxy S25 menunjukkan bahwa perbedaan utama antara model dasar dan pro biasanya ada pada hardware, bukan fitur software. Misalnya, iPhone 17 Pro memiliki kamera telefoto yang lebih baik, bukan hanya fitur tambahan semata.
Pixel 10 Pro sudah memiliki pembeda hardware yang cukup jelas, seperti sistem kamera lebih canggih, layar LTPO yang lebih baik, dan desain premium dengan bingkai aluminium. Sementara Pixel 10 standar masih menonjol dengan RAM 12GB, meskipun Pro memiliki 16GB.
Jika perlu peningkatan kapasitas RAM di model standar agar mampu menjalankan fitur software Pro secara lancar, penambahan RAM menjadi 16GB bisa menjadi pilihan yang tepat. Ini juga bisa meningkatkan persepsi pengguna terhadap kemampuan hardware Pixel standar.
Pengelompokan fitur software yang berbeda diyakini hanya menimbulkan kebingungan bagi konsumen dan berpotensi menurunkan daya tarik perangkat. Google diharapkan akan mengoreksi strategi ini dengan meluncurkan seri Pixel 11 yang memberikan pengalaman user interface konsisten untuk semua model pada 2026.
Dengan memperbaiki segmentasi fitur dan menawarkan lebih banyak fitur unggulan pada model dasar, Google dapat memperkuat posisinya di pasar smartphone yang semakin kompetitif. Hal ini akan menjadi langkah penting untuk menjaga keunggulan Pixel sebagai perangkat yang mengedepankan pengalaman dan inovasi software.