Perubahan Besar Pada Laptop yang Mungkin Terjadi Tahun Depan: Dampak Negatif dan Penyebabnya

Shopee Flash Sale

Laptop diprediksi akan mengalami perubahan signifikan pada konfigurasi memorinya mulai tahun depan. Banyak produsen berencana menawarkan laptop dengan RAM 8GB sebagai standar, menggantikan 16GB atau lebih yang kini umum ditemui.

Perubahan ini dipicu oleh kelangkaan DRAM yang terus meningkat akibat lonjakan permintaan dari sektor kecerdasan buatan (AI). Beberapa merek, seperti Dell dan Lenovo, bahkan sedang mengurangi kapasitas RAM pada model kelas menengah agar harga tetap terkendali.

Krisis RAM akibat Permintaan AI

Krisis pasokan DRAM disebabkan oleh penggunaan AI yang semakin meluas, memperlambat produksi dan meningkatkan harga memori. Informasi dari TrendForce mengindikasikan harga RAM akan tetap tinggi hingga kuartal pertama tahun depan, mirip dengan kenaikan harga komponen saat krisis chip tahun 2020.

Estimasi menunjukkan lonjakan harga ini akan semakin parah, sehingga konsumen bakal sulit menemukan laptop kelas menengah dengan memori cukup untuk penggunaan sehari-hari. Tak hanya laptop, harga ponsel pintar juga diperkirakan ikut melambung akibat situasi ini.

Mengapa 8GB RAM Kini Terlihat Terbatas

Dulu, RAM 8GB dianggap standar yang memadai untuk laptop. Kini, dengan perkembangan teknologi dan aplikasi yang semakin berat, terutama fitur AI, kapasitas 8GB mulai terasa sempit. Contohnya, browser populer seperti Google Chrome mampu menghabiskan banyak memori hanya untuk aktivitas dasar.

Beberapa perusahaan teknologi besar seperti Apple sudah mulai menerapkan RAM minimal 16GB pada model MacBook Air terbaru mereka. Perubahan ini untuk memastikan performa optimal meskipun menjalankan tugas berat dan multitasking intensif.

Dampak Bagi Konsumen dan Pasar Laptop

Konsumen kemungkinan akan menghadapi dua hal berikut:

  1. Laptop entry-level dengan RAM 8GB jadi standar baru, meski performanya terbatas.
  2. Laptop dengan RAM 16GB atau lebih akan mengalami kenaikan harga signifikan.

Hal ini menyulitkan para pengguna yang membutuhkan perangkat tangguh namun memiliki anggaran terbatas.

Perkiraan kenaikan harga RAM juga membuat produsen memilih mengurangi kapasitas memori agar bisa menjaga rentang harga tertentu. Namun, keputusan ini dikhawatirkan akan menurunkan pengalaman pengguna karena performa komputer menjadi kurang optimal.

Tren ini menunjukkan bahwa di tahun depan, para pembeli laptop harus lebih cermat dalam memilih perangkat. Fokus pada kebutuhan memori dan pertimbangan harga menjadi kunci utama dalam menentukan keputusan pembelian laptop baru.

Industri teknologi perlu memberikan solusi agar dampak kelangkaan RAM tidak terlalu membebani konsumen dan tetap mendorong inovasi. Sampai kondisi pasokan kembali stabil, perubahan konfigurasi laptop akan menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh semua pelaku pasar.

Berita Terkait

Back to top button