Waspada penipuan siber yang memanfaatkan fenomena film Avatar 3. Para penjahat siber kini memanfaatkan antusiasme global untuk menyebarkan situs streaming palsu yang menjanjikan tontonan gratis.
Menurut pakar keamanan dari Kaspersky, situs streaming bohong ini berbahaya karena mereka menipu pengguna agar mendaftar dengan data pribadi. Pengguna diminta memasukkan alamat email, nomor ponsel, bahkan detail kartu kredit untuk akses “uji coba gratis” yang sebenarnya berbayar.
Para pelaku kejahatan siber ini merancang situs dalam berbagai bahasa agar menjangkau audiens internasional. Namun, terjemahan yang buruk dan tata bahasa inkonsisten menjadi tanda peringatan pertama yang perlu diwaspadai oleh pengguna.
Skema penipuan ini berjalan melalui beberapa tahap mudah yang memikat korban, yaitu:
1. Menampilkan pemutar video palsu yang terlihat asli dan menarik.
2. Memaksa pengguna untuk registrasi dengan data pribadi lengkap.
3. Meminta detail kartu kredit dengan dalih mengaktifkan uji coba gratis.
Olga Altukhova, analis konten web senior Kaspersky, menegaskan bahwa kejahatan siber seperti ini sering muncul saat peluncuran film blockbuster besar. Ia mengingatkan pengguna agar tidak mudah tergiur dengan tawaran streaming gratis yang mencurigakan.
Risiko dari penipuan ini sangat serius. Data yang dicuri bisa digunakan untuk kejahatan finansial lain hingga pembobolan akun pribadi, terutama jika pengguna menggunakan kata sandi yang sama di berbagai platform.
Penggemar film Avatar 3 dianjurkan untuk menonton melalui saluran resmi dan legal demi menjaga keamanan data pribadi. Jangan sampai euforia menonton film berubah menjadi kerugian finansial akibat penipuan siber yang mudah dicegah.
Sikap waspada dan teliti dalam mengenali situs streaming resmi sangat penting di era digital saat ini. Penjahat siber terus berinovasi, sehingga pengguna harus selalu memperbarui pengetahuan tentang modus penipuan yang sedang marak.
Baca selengkapnya di: www.suara.com




