Google secara diam-diam mengambil langkah besar untuk meningkatkan privasi di level browser dengan menyiapkan dukungan untuk Global Privacy Control (GPC) di Chrome. Fitur ini akan memungkinkan pengguna secara otomatis memberikan sinyal kepada situs web agar tidak menjual atau membagikan data pribadi mereka. GPC bekerja di latar belakang sehingga pengguna hanya perlu mengaktifkannya sekali dan tidak perlu lagi terganggu dengan pop-up izin cookie di setiap situs yang dikunjungi.
GPC bukan sekadar fitur privasi biasa karena sudah diakui secara hukum di California sebagai cara resmi untuk “opt out” dari penjualan data. Mulai Januari mendatang, hukum baru di California akan mewajibkan semua browser utama mengimplementasikan fitur ini, termasuk Google Chrome. Chrome akan mengikuti spesifikasi resmi dari W3C, yang mencakup pengaturan yang mudah ditemukan pengguna dan kemampuan bagi situs web untuk mendeteksi sinyal tersebut menggunakan kode sederhana.
Penggunaan Privasi Berbasis Hukum
Global Privacy Control hadir untuk menggantikan metode lama seperti “Do Not Track” (DNT) yang sifatnya hanya himbauan dan dapat diabaikan oleh situs web. Berbeda dengan DNT, GPC memiliki kekuatan hukum yang sah dan dapat dipaksa untuk dipatuhi. Contohnya, pihak berwenang di California telah menjatuhkan denda besar, termasuk denda sebesar 1,2 juta dolar AS kepada Sephora karena mengabaikan sinyal ini.
Saat sudah diaktifkan, fitur ini membuat browser bertindak sebagai wakil pengguna dalam mengeksekusi preferensi privasi di seluruh situs web. Sistem ini menawarkan cara yang lebih bersih dan otomatis untuk melindungi data pribadi tanpa harus repot mengelola pop-up yang muncul berulang kali pada setiap kunjungan situs. Hal ini sangat penting terutama bagi pengguna yang tinggal di wilayah dengan perlindungan privasi yang kuat secara hukum seperti California.
Google Chrome Bergabung dengan Browser Ramah Privasi
Dengan mengikuti jejak browser seperti Firefox, Brave, dan DuckDuckGo yang sudah lebih dahulu mendukung GPC, Google Chrome mulai menyesuaikan diri dengan standar privasi terkini. Ini adalah langkah penting karena selama ini Chrome mengandalkan DNT yang kurang efektif. Implementasi GPC di Chrome akan membantu memperkuat perlindungan pengguna terhadap praktik pengumpulan data yang tidak diinginkan.
Walau demikian, fitur ini masih dalam tahap pengembangan dan belum memiliki jadwal rilis pasti. Para penggiat privasi tetap mengamati perkembangan ini dengan seksama, mengingat besarnya ketergantungan Google pada bisnis iklan. Namun, langkah Google menunjukkan tren kuat menuju masa depan di mana privasi pengguna di level browser akan menjadi kebutuhan hukum, bukan sekadar pilihan opsional.
Fitur Utama dan Manfaat GPC di Chrome
- Aktif sekali, berlaku untuk semua situs yang dikunjungi
- Mengirimkan sinyal otomatis agar data tidak dijual atau dibagikan
- Diakui oleh peraturan privasi di California dan wilayah lainnya
- Menggantikan metode “Do Not Track” yang kurang efektif
- Mengurangi kebutuhan interaksi dengan pop-up izin cookie berulang
Dengan integrasi fitur ini, Google Chrome akan memberikan pengalaman browsing yang lebih aman dan nyaman sekaligus membantu pengguna menegakkan hak privasi mereka secara otomatis. Sistem ini juga mengurangi risiko kebocoran data dan penyalahgunaan informasi pribadi tanpa persetujuan eksplisit pengguna.
Pengguna Chrome di masa depan dapat mulai berharap fitur opt-out otomatis berbasis GPC yang mudah digunakan dan didukung oleh hukum dapat segera tersedia. Hal ini menandai kemajuan penting dalam perlindungan data pribadi di dunia digital yang semakin kompleks dan rawan risiko pencurian informasi. Google benar-benar mengubah cara privasi dan data pengguna diperlakukan langsung dari tingkat browser.
