Renault telah membuktikan bahwa kendaraan listrik (EV) tidak perlu mengandalkan baterai berkapasitas besar untuk mencapai jarak tempuh yang luar biasa. Mobil uji coba Filante dari Renault sukses menempuh jarak 626 mil dengan sekali pengisian daya, masih memiliki sisa baterai 11 persen setelah perjalanan tersebut. Angka tersebut dicapai dengan kecepatan rata-rata 63 mph di jalan tol, bukan hanya hasil dari teknik mengemudi hemat energi.
Rahasia utama dari Filante adalah perpaduan aerodinamika yang dioptimalkan dan pengurangan resistensi gulir roda. Mobil ini memiliki bobot sekitar 2.200 pound, hanya sekitar setengah dari bobot kendaraan listrik biasa saat ini. Sistem kemudi dan pengereman menggunakan teknologi steer-by-wire dan brake-by-wire yang hemat energi. Kombinasi ini menghasilkan efisiensi rata-rata 8 mil per kWh, lebih unggul dibandingkan Tesla Model 3 yang hanya sekitar 5 mil per kWh.
Teknologi dan Efisiensi Baterai Produksi
Filante menggunakan paket baterai sebesar 87 kWh yang sama dengan yang dipakai pada model produksi Renault lainnya, seperti Scenic E-Tech. Pada kondisi pengujian resmi, Scenic E-Tech dapat menempuh sekitar 380 mil. Namun, saat dikendarai terus-menerus di jalan tol, jarak tempuh biasanya berkurang sekitar 30 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kendaraan produksi saat ini masih jauh dari optimal dalam hal aerodinamika, resistensi, dan bobot.
Pendekatan minimalis Renault sangat penting karena proses produksi baterai masih memakan banyak sumber daya dan biaya tinggi. Dengan mengutamakan efisiensi, produsen dapat menawarkan mobil listrik dengan jarak tempuh kompetitif menggunakan baterai yang lebih kecil. Langkah ini tidak hanya mengurangi biaya produksi, tetapi juga meminimalkan dampak lingkungan dari pembuatan baterai.
Potensi Aplikasi pada Mobil Produksi
Meski Filante adalah kendaraan uji coba dan bukan model produksi massal, teknologi yang diterapkan akan diintegrasikan pada kendaraan listrik Renault di masa mendatang. Pengalaman dari pengujian ini akan berpengaruh pada desain bodi hingga pengaturan sistem pengereman regeneratif. Dengan demikian, Renault dapat meningkatkan jarak tempuh kendaraan secara nyata tanpa perlu menambah berat atau biaya melalui penggunaan baterai lebih besar.
Dampak bagi Konsumen dan Industri EV
Inovasi ini berpotensi menghadirkan EV di masa depan yang lebih terjangkau dan lebih cepat isi ulang karena ukuran baterai yang lebih kecil. Konsumen tetap akan mendapatkan kendaraan dengan jarak tempuh yang cukup untuk penggunaan harian maupun perjalanan jauh. Proyek Filante membuktikan bahwa efisiensi dan rekayasa cerdas dapat menjadi jawaban bagi tantangan jarak tempuh dalam teknologi kendaraan listrik.
