Mengapa Bisnis Beralih ke Solusi AI Terbuka daripada Sistem Tertutup saat Ini

Perusahaan global kini semakin meninggalkan model AI tertutup dan mulai mengadopsi model AI open-source. Tren ini mencerminkan perubahan besar dalam industri kecerdasan buatan yang menitikberatkan pada efisiensi biaya dan fleksibilitas teknologi.

Sebuah laporan terbaru dari Cloudera berjudul "The Future of Enterprise AI Agents" menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan besar memilih model bahasa besar (Large Language Models/LLM) open-source sebagai pondasi pembangunan agen AI mereka. Model open-source kini mampu menghasilkan performa yang setara dengan atau bahkan melebihi model proprietari dalam beberapa kasus penggunaan penting perusahaan.

Efisiensi Biaya sebagai Faktor Utama

Pergeseran ke teknologi terbuka bukan sekadar untuk mengurangi biaya lisensi. Model tertutup biasanya memerlukan biaya yang sangat tinggi untuk akses dan pemanfaatannya. Menurut laporan Cloudera, jika sebuah model proprietari hanya meningkatkan performa AI sebesar 1%, namun biayanya 10 kali lipat lebih mahal dibandingkan model open-source, maka penggunaan model tertutup menjadi tidak rasional secara bisnis.

Dengan demikian, model open-source memberikan solusi yang lebih hemat dan berkelanjutan bagi perusahaan dalam mengelola pengeluaran AI. Hal ini mendorong para Chief Information Officer (CIO) dan Chief Technology Officer (CTO) untuk kembali mempertimbangkan strategi investasi mereka terkait teknologi AI.

Menghindari Ketergantungan Vendor (Vendor Lock-in)

Selain faktor biaya, masalah vendor lock-in menjadi alasan lain perusahaan beralih ke model terbuka. Model AI tertutup seringkali mengharuskan penggunaan cloud publik atau API dari vendor tertentu. Kondisi ini bisa menghambat integrasi sistem dan menimbulkan risiko keamanan data.

Berbeda dengan model tertutup, model open-source memberikan kebebasan bagi perusahaan untuk meng-hosting model tersebut secara mandiri, baik di cloud pribadi, lingkungan hibrida, maupun on-premise. Fleksibilitas ini memungkinkan perusahaan untuk menjaga kedaulatan data dan memenuhi regulasi keamanan dengan lebih baik.

Peran Komunitas dan Inovasi Terbuka

Komunitas pengembang global memainkan peranan penting dalam kemajuan model-model open-source seperti Llama, Mistral, dan DeepSeek. Kontribusi terbuka mereka telah mempercepat peningkatan kualitas model sehingga mampu memenuhi kebutuhan perusahaan secara efektif.

Survey menunjukkan bahwa 41% pelaku bisnis menggunakan alat dan perpustakaan low-code atau open-source untuk membangun agen AI mereka. Angka ini mengindikasikan pergeseran signifikan dalam cara perusahaan mengembangkan teknologi AI yang lebih fleksibel dan mudah diakses.

Dampak Demokratisasi AI di Tahun 2025

Tahun 2025 menjadi momen penting bagi model open-source dalam dunia AI. Penggunaan model terbuka menawarkan keunggulan kompetitif mulai dari penghematan biaya hingga kendali lebih besar terhadap data dan infrastruktur IT.

Perusahaan yang mengadopsi model open-source mampu bergerak lebih cepat berinovasi tanpa terikat biaya tinggi dan risiko keamanan yang melekat pada model tertutup. Demokratisasi teknologi AI ini memungkinkan lebih banyak organisasi untuk mengakses dan mengadaptasi kecerdasan buatan secara lebih luas dan berkelanjutan di masa depan.

Baca selengkapnya di: www.medcom.id
Exit mobile version