Andrew Ng, pendiri Google Brain, menegaskan bahwa dunia saat ini menghadapi kekurangan tenaga terampil di bidang kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, meskipun kemajuan AI berjalan pesat, butuh banyak orang yang mampu membangun dan mengelola sistem AI untuk memenuhi kebutuhan global.
Ng menyoroti bahwa bukan mesin yang terlalu banyak, melainkan pekerja terlatih yang terlalu sedikit. Banyak perusahaan memiliki anggaran besar untuk mengembangkan AI, namun kesulitan mencari orang yang tepat untuk merancang, menguji, dan menerapkan teknologi ini secara efektif.
AI Menciptakan Peluang, Bukan Menghilangkan Pekerjaan
Berbeda dengan kekhawatiran umum bahwa AI akan menggantikan pekerjaan manusia, Ng menilai bahwa AI sebenarnya membuka lebih banyak lapangan kerja baru. Dengan penetrasi AI ke sektor kesehatan, perbankan, pertanian, dan pendidikan, kebutuhan akan tenaga kerja yang handal justru meningkat.
Ng menyatakan, “Banyak perusahaan kesulitan menemukan orang yang bisa mengubah ide AI menjadi sistem yang berjalan nyata.” Hal ini menunjukkan bahwa permintaan untuk keahlian teknis cukup tinggi dan akan terus tumbuh seiring perkembangan teknologi.
Tiga Kiat Andrew Ng untuk Menguasai AI
Untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang karier di bidang AI, Ng membagikan tiga tips utama:
-
Fokus pada Sistem Lengkap
Pelajari membangun seluruh sistem AI, mulai dari pengolahan data hingga penerapan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya demo kecil. Penguasaan keseluruhan proses sangat dihargai oleh perusahaan. -
Latihan Secara Konsisten
Sering-seringlah mempraktikkan kemampuan AI agar memahami dasar-dasar sekaligus menerapkannya dengan benar. Membaca teori saja bisa menimbulkan celah, sedangkan praktik tanpa fondasi kuat dapat menghasilkan kesalahan. - Baca Karya Riset Terbaru
Apabila memungkinkan, pelajari makalah riset untuk memahami tren dan tantangan baru dalam AI. Ini penting bagi mereka yang ingin berkontribusi dalam pengembangan teknologi inovatif.
Human in the Loop: AI Perlu Sentuhan Manusia
Ng menekankan bahwa AI saat ini masih sangat bergantung pada keahlian manusia. Mesin belum benar-benar mandiri dan membutuhkan pengawasan manusia agar dapat berfungsi dengan baik. Ia menepis anggapan bahwa AI akan sepenuhnya menggantikan tenaga manusia dalam waktu dekat.
Pengalamannya sebagai tokoh teknologi global dan pendiri platform belajar Coursera membuat pernyataan Ng penting untuk diperhatikan, terutama bagi pelajar dan profesional muda yang ingin berkarier di bidang teknologi.
Kebutuhan dunia akan talenta AI yang terampil memberikan arah jelas bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan teknis sekaligus membangun solusi yang berdampak nyata. Dengan strategi yang tepat, AI bukan ancaman, tapi peluang besar untuk masa depan kerja yang lebih luas dan inklusif.
