Garmin merilis laporan Connect Data Report 2025 yang mengungkap perubahan perilaku kebugaran masyarakat global tahun ini. Data dari jutaan pengguna menunjukkan peningkatan aktivitas fisik sebesar 8 persen dibandingkan 2024, menandakan minat masyarakat pada gaya hidup aktif semakin meningkat.
Di Asia, tren kebugaran mengalami pergeseran dengan semakin banyak orang yang mengombinasikan latihan kardio dan latihan kekuatan. Garmin mencatat bahwa Indonesia menonjol dengan tiga olahraga paling populer yakni lari, jalan kaki, dan latihan kekuatan.
Di Indonesia, aktivitas lari mencatat jumlah pengguna tertinggi mencapai lebih dari 10,6 juta sesi latihan pada 2025. Jalan kaki berada di posisi kedua dengan 4,7 juta sesi, sementara latihan kekuatan mengalami lonjakan sebesar 65 persen, mencatat angka sekitar 2,3 juta sesi latihan.
Rata-rata langkah harian pengguna Garmin di Indonesia meningkat 8,24 persen menjadi 5.818 langkah. Meski masih di bawah negara-negara Asia lain seperti Hong Kong dan Korea Selatan, tren ini menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut laporan Garmin, secara global latihan kekuatan tumbuh sebesar 29 persen dan telah meningkat selama empat tahun berturut-turut di atas 20 persen. Di Asia, kenaikan ini mencapai 27 persen dan menjadikan latihan kekuatan masuk tiga besar olahraga populer menggantikan bersepeda.
American College of Sports Medicine (ACSM) memperkirakan wearable technology menjadi tren utama di kebugaran tahun 2026. Teknologi ini membantu pengguna memantau data kesehatan seperti variabilitas detak jantung (HRV), pola tidur, dan VO₂ max yang sangat berguna dalam merancang program latihan personal.
Selain itu, aplikasi kebugaran juga semakin populer, menempati posisi keempat dalam tren fitness global. Program latihan berbasis analitik fisiologis makin banyak digunakan oleh para pelatih untuk meningkatkan performa serta kesehatan mental klien.
Garmin Health berkolaborasi dengan berbagai platform pihak ketiga untuk menyediakan program latihan yang lebih presisi dan personal. Integrasi ini memfasilitasi pelari, pesepeda, dan penggemar olahraga kekuatan mendapatkan data akurat untuk memaksimalkan hasil latihan.
Tren kebugaran di Asia dan Indonesia kini tidak hanya fokus pada performa fisik, tetapi juga pada kesehatan mental. Wearable devices mampu memantau stres dan kualitas tidur, mendukung terciptanya program latihan yang memperhatikan kesejahteraan emosional pengguna.
Olahraga seperti yoga, pilates, dan latihan fungsional diperkirakan akan terus naik daun, sebagai bagian dari perhatian masyarakat terhadap kesehatan menyeluruh. Pendekatan latihan yang seimbang antara kekuatan, kardio, dan mindfulness menjadi kunci gaya hidup sehat masa depan.
Garmin berhasil membuka wawasan mengenai kedoyanan olahraga masyarakat Indonesia pada 2025. Data ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya kombinasi aktivitas untuk kebugaran jangka panjang yang didukung dengan teknologi canggih.





