Saham Amazon Anjlok, Wall Street Ditutup Flat: Fakta dan Dampak Terbaru Pasar Saham

Bursa saham Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Jumat, 5 Desember 2025 menunjukkan pergerakan yang cenderung datar. Investor menunggu kepastian dari Federal Reserve terkait langkah penurunan suku bunga setelah data ketenagakerjaan terbaru dirilis.

Saham Amazon menjadi sorotan utama karena mengalami penurunan sebesar 1,4 persen. Penurunan ini memberikan tekanan pada indeks S&P 500 dan membatasi penguatan indeks tersebut.

Pergerakan Indeks Utama di Wall Street

Indeks Dow Jones Industrial Average sedikit melemah sebanyak 0,07 persen ke posisi 47.850,94. Sementara itu, indeks S&P 500 justru naik tipis 0,11 persen ke level 6.857,12. Nasdaq Composite bergerak positif dengan kenaikan 0,22 persen mencapai angka 23.505,14.

Kondisi pasar yang relatif datar terjadi saat investor mencerna data ketenagakerjaan dan indikator ekonomi lain yang dirilis. Klaim tunjangan pengangguran awal menurun ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun, sehingga menguatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Faktor Penurunan Saham Amazon

Penurunan saham Amazon terjadi setelah perusahaan mengonfirmasi sedang mengevaluasi kelanjutan kerja sama dengan US Postal Service. Kontrak antara Amazon dengan US Postal Service akan berakhir tahun depan. Investor bereaksi terhadap ketidakpastian kelanjutan kerja sama ini.

Selain itu, komentar The Fed yang masih terkesan hawkish dari Jerome Powell menimbulkan ketidakpastian kepada pasar. Meski demikian, analisis dari Horizon Investments menunjukkan ekspektasi pemangkasan suku bunga sudah diterima pasar dengan cukup tinggi.

Kinerja Sektor Konsumer dan Saham Terkait

Sektor consumer staples menjadi salah satu sektor yang mengalami tekanan. Saham Kroger turun tajam 4,6 persen setelah perusahaan menurunkan proyeksi pendapatan tahunan. Sebaliknya, saham Dollar General berhasil naik signifikan sebesar 14 persen setelah menaikkan proyeksi laba.

Data dari Bursa New York (NYSE) juga menunjukkan bahwa jumlah saham yang menguat sedikit lebih banyak dibanding yang melemah dengan rasio 1,06 banding 1. Kondisi serupa terlihat di Nasdaq dengan rasio 1,39 banding 1.

Volume Transaksi dan Tren Pasar Saham

Volume transaksi harian mencapai 15,13 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata 20 hari terakhir yang sebesar 17,98 miliar saham. Di tengah volume transaksi yang lebih rendah ini, pasar terpantau tidak bergerak jauh dan cenderung flat.

Pada indeks utama S&P 500 tercatat ada 31 saham mencapai level harga tertinggi baru (new highs) dan 5 saham yang berada di level terendah baru (new lows). Sedangkan di Nasdaq tercatat 114 saham new highs dan 52 saham new lows.

Prospek Pasar Saham ke Depan

Investor masih menantikan bagaimana interpretasi Federal Reserve terhadap data ketenagakerjaan dan indikator ekonomi lain yang terbaru. Kebijakan suku bunga menjadi faktor kunci yang akan menentukan arah pasar pada pekan mendatang.

Saham-saham teknologi dan retail masih menjadi perhatian utama. Namun, ketidakpastian bisnis terkait kontrak dan laba diperkirakan akan mempengaruhi volatilitas pasar dalam waktu dekat. Para pelaku pasar disarankan untuk tetap waspada terhadap rilis data ekonomi dan pernyataan resmi yang memengaruhi sentimen investor.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com
Exit mobile version