Rebranding BRI Perkuat Transformasi Digital dan Layanan Inklusif untuk Semua Kalangan

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) baru saja meluncurkan strategi corporate rebranding. Langkah ini bertujuan memperkuat relevansi bisnis di tengah perubahan perilaku nasabah dan dinamika industri keuangan.

Transformasi BRI menegaskan peran sebagai bank universal yang melayani seluruh segmen masyarakat. BRI tetap mempertahankan fondasi kuat di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai bisnis inti.

Perluasan Target Nasabah dan Modernisasi Layanan

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyatakan bahwa rebranding merupakan respons strategis terhadap perubahan zaman. BRI ingin menjadi bank yang lebih modern dan inklusif, tidak hanya di segmen mikro, tapi juga di kalangan generasi urban dan milenial.

Berdasarkan hasil riset dari Kantar, Kadence, dan Nielsen, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BRI tergolong tinggi. Namun, persepsi yang melekat selama ini masih membuat sebagian masyarakat urban dan Generasi Z melihat BRI kurang relevan bagi mereka. Kondisi ini mendorong BRI menyegarkan identitas merek dan memperluas jangkauan nasabah.

Perubahan Identitas Visual yang Simbolik

Logo BRI dipertahankan namun disegarkan dengan warna biru yang lebih cerah, disebut Nusantara Blue. Warna ini merepresentasikan semangat progresif dengan orientasi yang kuat kepada pelanggan. Palet warna biru sekunder dan putih melengkapi identitas visual baru agar tampil lebih kontemporer dan modern.

Transformasi Budaya dan Penguatan Strategi

BRI juga memperkenalkan nilai budaya kerja baru yang dinamakan “BRILiaN Way.” Nilai ini terdiri dari lima pilar utama: integritas, kolaborasi, akuntabilitas, growth mindset, dan fokus pada pelanggan. Pilar-pilar ini menjadi fondasi memperkuat eksekusi strategi bank ke depan.

Komisaris Utama BRI, Kartika Wirjoatmodjo, menegaskan bahwa transformasi ini tidak menggeser komitmen di segmen mikro. BRI justru membangun ekosistem terintegrasi yang menghubungkan segmen mikro, konsumer, dan korporasi dalam satu rantai pasok ekonomi terhubung dari desa hingga kota.

BRI sebagai Bank Universal dengan Layanan Inklusif

Sebagai bank universal, BRI masuk lebih dalam ke segmen urban, konsumer, dan korporasi. Semua segmen ini dirajut dalam satu ekosistem dengan program saling terkoneksi. Hal ini memungkinkan layanan inklusif yang mampu menjangkau seluruh kalangan masyarakat secara menyeluruh.

Chief Operating Officer BRI, Danantara Donny Oskaria, menegaskan bahwa rebranding ini mencerminkan kesiapan manajemen menghadapi perubahan. Rebranding bukan sekadar ganti identitas visual, tetapi juga refleksi dari sikap adaptif organisasi untuk keberlangsungan bisnis jangka panjang.

Fokus Pendanaan dan Kredit UMKM

Selain transformasi citra dan layanan, BRI memperkuat struktur pendanaan serta funding franchise. Penyaluran kredit di segmen mikro tetap menjadi bisnis inti yang menopang pertumbuhan berkelanjutan BRI. Hal ini menunjukkan konsistensi BRI dalam mendukung UMKM di Indonesia.

Rebranding BRI menjadi langkah strategis agar publik memandang bank ini sebagai lembaga keuangan yang inklusif, relevan, dan modern. Melalui transformasi menyeluruh, BRI siap melayani kebutuhan nasabah dari berbagai segmen dengan layanan yang diperluas dan lebih adaptif terhadap kebutuhan masa depan.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com
Exit mobile version