Nick Woltemade meninggalkan VfB Stuttgart menuju Newcastle United dengan biaya transfer yang mencapai 90 juta euro. Transfer ini memicu kemarahan internal di Bayern Munich karena klub tersebut gagal mendapatkan pemain yang diincarnya dengan harga sekitar 60-65 juta euro.
Mantan gelandang Bayern Munich, Didi Hamann, menyebut kesepakatan Woltemade sebagai peringatan serius bagi dewan manajemen Bayern. Ia menilai, keputusan Stuttgart yang bersikeras menaikkan harga membuat Bayern kehilangan peluang mendapatkan salah satu talenta terbaik Bundesliga.
Hamann menjelaskan bahwa prioritas Woltemade memang ingin ke Bayern Munich, tetapi negosiasi terhenti karena perbedaan harga dengan Stuttgart. “Newcastle tiba-tiba muncul dan siap membayar lebih dari yang seharusnya, itu menunjukkan niat dan kepercayaan mereka kepada sang pemain,” ucap Hamann kepada Tribalfootball.
Kepergian Woltemade juga menandai perubahan tren perekrutan Bayern di pasar transfer. Hamann mengatakan, dua dekade lalu Bayern cenderung mendominasi dengan mudah dalam merekrut pemain dari Bundesliga. Namun kini, pemain terpenting seperti Kai Havertz dan Leroy Sane lebih memilih langsung ke klub Inggris.
Ia menambahkan, situasi ini menunjukkan bahwa kekuatan Bayern sebagai “monopoli” di pasar domestik sudah mulai berkurang. Hambatan dalam mendapatkan pemain dari Bundesliga bisa menjadi sinyal perubahan besar di jajaran manajemen Bayern Munich.
Menurut Hamann, reaksi kekecewaan dari figur penting Bayern seperti Karl-Heinz Rummenigge dan Uli Hoeness merupakan hal yang wajar. Meski demikian, Woltemade dan Newcastle telah menangani transfer dengan baik tanpa perlu dibesar-besarkan.
Fakta ini mengindikasikan bahwa Bayern Munich perlu menyesuaikan strategi transfer agar tetap kompetitif. Perubahan ini adalah tantangan bagi dewan klub untuk merespons dinamika baru yang menuntut pendekatan lebih fleksibel dan agresif dalam membidik pemain top.
