Victor Edvardsen dari Go Ahead Eagles meminta maaf setelah dituduh melakukan perundungan terhadap Angelo Stiller, pemain Stuttgart yang menjadi incaran Manchester United. Insiden terjadi dalam laga Europa League ketika Frankfurt yang diperkuat Stiller menang 4-0 atas Go Ahead Eagles.
Edvardsen, yang berusia 29 tahun, diduga mengejek Stiller dengan menunjuk hidungnya berulang kali. Stiller lahir dengan cacat bibir sumbing, kondisi bawaan yang memengaruhi wajah dan mulut.
Wesley Sneijder, mantan pemain Real Madrid dan Belanda, mengecam tindakan Edvardsen secara tegas di Ziggo Sport. Dia menyatakan, “Ini adalah tindakan bullying. Go Ahead Eagles harus segera meminta maaf kepada Stiller. Anak-anak bisa meniru perilaku ini, dan itu sangat serius.”
Peristiwa itu bermula saat Edvardsen melakukan pelanggaran terhadap Atakan Karazor pada menit ke-73. Setelah itu terjadi ketegangan di lapangan dengan sejumlah pemain Stuttgart turun menghadang Edvardsen dan wasit Mohammed Al-Hakim memberi kartu kuning untuk kedua pemain.
Go Ahead Eagles mengenakan denda €500 kepada Edvardsen dan uang tersebut disumbangkan ke amal. Edvardsen kemudian mendatangi ruang ganti Stuttgart untuk meminta maaf secara langsung kepada Stiller.
Dia mengaku, “Saya minta maaf atas perilaku saya. Apa yang terjadi tidak seharusnya terjadi di lapangan. Saya harus menjadi contoh yang baik bagi orang lain.”
Selain insiden tersebut, Stiller tengah menjadi perhatian sebagai target Manchester United. Klub tersebut dikabarkan memasukkan Stiller dalam daftar tujuh pemain yang akan dipertimbangkan untuk memperkuat lini tengah.
Musim ini, Stiller sudah mencatatkan 19 penampilan untuk Stuttgart dan telah masuk dalam skuad tim nasional Jerman sebanyak lima kali. Kontraknya bersama Stuttgart masih berlaku hingga 2028 dengan nilai transfer sekitar £44 juta.
Manchester United berencana menambah kekuatan skuad musim panas mendatang setelah mengurangi beban gaji yang besar akibat beberapa pemain dengan kontrak tinggi yang akan hengkang. Stiller dianggap sebagai salah satu opsi untuk memperkuat lini tengah mereka.
Ini menjadi momentum penting bagi Stiller yang berusaha membuktikan diri di level klub maupun internasional. Pihak klub dan suporter diharapkan dapat memberikan dukungan tanpa adanya tindakan diskriminasi atau pelecehan apapun di lapangan maupun di luar lapangan.
