Seorang wanita yang berhubungan dengan keluarga Karoline Leavitt, Sekretaris Pers Gedung Putih, telah ditahan oleh Immigration and Customs Enforcement (ICE) di Massachusetts. Bruna Caroline Ferreira ditangkap karena diduga tinggal melebihi masa visa lebih dari 26 tahun.
Ferreira, yang berasal dari Brasil, masuk ke Amerika Serikat menggunakan visa turis B2 yang mengharuskan dia meninggalkan negara tersebut pada Juni. Saat ini, dia sedang menjalani proses deportasi dan ditahan di South Louisiana ICE Processing Center, menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS).
Karoline Leavitt tidak berkomentar mengenai penangkapan ini. Sementara itu, Michael Leavitt, saudara Karoline sekaligus ayah dari anak yang memiliki hubungan dengan Ferreira, lebih memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan anaknya setelah kejadian tersebut. Anak tersebut tinggal bersama Michael dan istrinya di New Hampshire, namun masih memiliki hubungan dengan Ferreira.
Michael mengungkapkan bahwa anaknya belum berbicara dengan ibunya sejak Ferreira ditahan beberapa minggu lalu. Ia menyebut situasi ini sangat sulit dan dia berusaha memberikan yang terbaik bagi putranya. Istri Michael juga menjadi dukungan penting bagi sang anak.
DHS menyebutkan bahwa Ferreira pernah memiliki catatan penangkapan terkait kekerasan fisik. Namun, pengacara Bruna, Todd Pomerleau, membantah klaim tersebut dan menegaskan kliennya masuk secara legal melalui program DACA. Pomerleau mengatakan Ferreira sedang mengurus proses mendapatkan kartu hijau dan berjuang untuk membebaskannya dari tahanan.
Berikut ini beberapa poin kunci dari kasus ini:
1. Bruna Caroline Ferreira ditangkap di Revere, Massachusetts karena overstaying visa lebih dari dua dekade.
2. Ia kini ditahan di pusat penahanan ICE di Louisiana sembari menjalani proses deportasi.
3. Ferreira memiliki hubungan keluarga dengan Michael Leavitt yang mengkhawatirkan dampak penahanan terhadap anak mereka.
4. Pengacara menegaskan kliennya legal dan tidak memiliki catatan kriminal yang valid.
5. Karoline Leavitt, yang juga memiliki hubungan keluarga dengan Ferreira, memilih untuk tidak memberikan komentar.
Kasus ini memperlihatkan kompleksitas hukum imigrasi dan dampaknya pada hubungan keluarga ketika isu visa dan penahanan menjadi sorotan. Pihak terkait masih terus memantau perkembangan proses hukum terhadap Bruna Caroline Ferreira.
