Waspada Bencana Hidrometeorologi di Jawa Tengah
Cuaca ekstrem yang meliputi hujan lebat disertai angin kencang dan petir diperkirakan akan melanda 18 daerah di Jawa Tengah pada Selasa, 2 Desember. Meskipun kondisi air laut pasang (rob) di perairan utara menurun, otoritas setempat mengimbau warga agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Pada pagi hari, cuaca di wilayah Jawa Tengah umumnya cerah berawan. Memasuki siang hingga malam hari, hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi secara merata dengan waktu yang bervariasi. Sebagian besar daerah bahkan berpeluang mengalami cuaca ekstrem yang bisa memicu bencana tanah longsor, banjir, dan angin puting beliung.
Daerah Berisiko Cuaca Ekstrem
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Arif N, menyatakan bahwa daerah yang perlu waspada adalah Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Kudus, Ungaran, Temanggung, Kajen, Slawi, Magelang, Salatiga, Bumiayu, Majenang, dan Ambarawa. Masyarakat di kawasan pegunungan dan dataran tinggi agar lebih berhati-hati menghadapi cuaca tidak menentu.
Sementara wilayah lain di Jawa Tengah diperkirakan akan mengalami hujan ringan hingga sedang dengan angin bertiup dari barat ke utara berkecepatan 10-30 kilometer per jam. Suhu udara diperkirakan berkisar antara 18 hingga 32 derajat Celsius, dengan tingkat kelembaban udara antara 60 hingga 95 persen.
Kondisi Rob dan Gelombang Laut
Rob di perairan utara Jawa Tengah yang semula mencapai 1 meter menurun menjadi 0,9 meter pada rentang waktu pukul 01.00 sampai 06.00 WIB. Meski demikian, potensi banjir di daerah pesisir Pantura tetap tinggi karena curah hujan yang intens di daerah hulu sungai. Menurut Shafira Tsanyfadhila, prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang, gelombang laut di utara berkisar 0,5 hingga 1,25 meter dan di perairan selatan mencapai 1,25 hingga 2,5 meter.
Ia menambahkan warga dan pelaku aktivitas pelayaran di perairan tersebut wajib waspada terutama ketika kecepatan angin melebihi 15 knot. Cuaca ekstrem yang meliputi hujan disertai kilatan petir dan angin kencang meningkatkan risiko keselamatan di laut.
Dengan prediksi cuaca tersebut, masyarakat dan aparat terkait diharapkan terus meningkatkan kesiagaan untuk menghadapi bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di Jawa Tengah pada Selasa, 2 Desember.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com