
Chido Obi Kembali Dikritik oleh Ruben Amorim
Chido Obi, mantan striker akademi Arsenal, kini menghadapi kritik dari manajer Manchester United, Ruben Amorim, untuk kedua kalinya dalam beberapa minggu terakhir. Setelah pindah dari Arsenal pada Oktober lalu, Obi sempat mendapatkan kesempatan bermain di tim utama United dengan delapan penampilan pada musim sebelumnya.
Namun, performa Obi menurun pada musim ini. Ia belum masuk skuad utama satu kali pun dan bahkan kesulitan mendapatkan menit bermain di tim U21 Manchester United. Amorim mengakui bahwa mereka terlalu cepat mempromosikan Obi ke level senior ketika usianya masih 16 tahun.
“Dia bermain musim lalu, tapi menurut saya terlalu cepat. Kami belum punya tim yang tepat untuk menempatkan anak muda seperti dia tanpa mengalami kesulitan,” ujar Amorim pada akhir November. Ia juga menambahkan, “Kadang sulit bagi pemain muda yang merasa sudah berada di puncak, sehingga kami harus berhati-hati.”
Kritikan terbaru muncul saat Amorim mempertahankan keputusannya meninggalkan Kobbie Mainoo dari skuad utama. Amorim membandingkan situasi beberapa pemain muda, termasuk Obi yang kini tidak selalu menjadi starter di tim U21, dan Harry Amass yang kesulitan di Championship.
Meski menghadapi tantangan, Obi sebenarnya masih memberikan kontribusi di level akademi United dengan mencatatkan lima gol dan dua assist dalam 13 pertandingan. Namun, sejak terakhir kali menjadi starter di Premier League 2 pada 21 September, posisinya semakin tergeser.
Berikut kondisi dan tantangan yang dihadapi Chido Obi saat ini:
- Kurangnya menit bermain di tim utama Manchester United.
- Tidak konsisten sebagai starter di tim U21.
- Tekanan dan ekspektasi tinggi sejak dipromosikan terlalu cepat.
- Perlunya peningkatan performa untuk mendapatkan perhatian manajer.
Situasi ini menunjukkan bahwa Obi masih harus membuktikan diri dengan penampilan konsisten di akademi sebelum berpeluang kembali ke skuad utama. Amorim jelas berharap para pemain muda memahami proses pengembangan tanpa terburu-buru.





