Rupiah pada Selasa pagi berhasil menguat 9 poin atau sebesar 0,05 persen terhadap dolar Amerika Serikat. Pada pembukaan transaksi pasar tunai di Jakarta, nilai tukar rupiah tercatat berada di posisi Rp16.768 per dolar AS.
Sebelumnya, rupiah bertengger pada angka Rp16.777 per dolar AS. Kenaikan ini menunjukkan adanya pergerakan positif dibandingkan penutupan hari sebelumnya yang melemah sebesar 27 poin menjadi Rp16.777 per dolar AS.
Data dari Bank Indonesia juga mencatat pergerakan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang melemah ke level Rp16.773 per dolar AS pada Senin sore, turun dari Rp16.735 per dolar AS sebelumnya. Namun, pada pagi hari, pasar tunai rupiah menampilkan tren penguatan.
Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, kurs rupiah berhasil menguat meski sebelumnya sempat menunjukkan pergerakan melemah. Misalnya, pada Jumat lalu rupiah sempat bangkit ke posisi Rp16.710 per dolar AS. Sedangkan pada hari Senin, rupiah sempat melemah 27 poin.
Penguatan rupiah ini dipengaruhi oleh dinamika pasar global dan sentimen investor menjelang rilis data ekonomi lanjutan dari AS. Kondisi ini membuat pelaku pasar cenderung berhati-hati sehingga mempengaruhi nilai tukar rupiah dan dolar.
Berikut ringkasan pergerakan nilai tukar rupiah dalam beberapa sesi terakhir:
1. Jumat pagi: Rp16.710 per dolar AS (menguat)
2. Senin sore: Rp16.777 per dolar AS (melemah 27 poin)
3. Selasa pagi: Rp16.768 per dolar AS (menguat 9 poin)
Pergerakan rupiah pada hari ini mencerminkan adanya optimisme pasar dengan perhatian tetap pada perkembangan ekonomi global, terutama yang berkaitan dengan data ekonomi AS. Para investor dan pelaku usaha diharapkan memperhatikan dinamika kurs untuk pengambilan keputusan yang tepat.
Baca selengkapnya di: kalsel.antaranews.com