Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu melaporkan penurunan signifikan timbulan sampah sepanjang tahun berjalan. Jumlah sampah yang timbul mencapai 44.178,87 ton, menurun dari tahun sebelumnya yang sebesar 52.910,59 ton.
Penurunan ini menjadi bukti keberhasilan pengelolaan sampah yang lebih berbasis pengurangan dari sumber. Kepala DLH Kota Batu, Dian Fachroni, menekankan pentingnya pengolahan sampah harian tanpa penimbunan di landfill. Sistem ini mulai diterapkan sejak tahun lalu dan mendorong pengurangan beban lingkungan sekaligus memperpanjang umur tempat pemrosesan akhir.
Data menunjukkan pengurangan sampah berhasil mencapai 57,1 persen, jauh melebihi target awal sebesar 30 persen. Sementara penanganan sampah mencapai 30,95 persen, angka yang mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.
Pengelolaan sampah kota turut dibantu oleh optimalisasi Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) berbasis masyarakat. Sepanjang tahun ini, jumlah TPS3R meningkat menjadi 21 unit dengan kapasitas pengelolaan rata-rata 44,42 ton per hari. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yang hanya 19 unit dan rata-rata 31,07 ton per hari.
Peranan Bank Sampah Induk (BSI) eLHa Kota Batu juga semakin besar dengan pengelolaan sampah rata-rata 0,047 ton per hari. Jumlah Bank Sampah Unit (BSU) yang tersebar di desa maupun kelurahan bertambah menjadi 232 unit. Kegiatan ini melibatkan berbagai sektor, termasuk pemerintah, sekolah, dan masyarakat umum.
Selain itu, penguatan komunitas usaha daur ulang serta sector pengepul resmi menjadi strategi lain dalam pengelolaan sampah. Terdapat satu komunitas dengan 25 anggota aktif dan 20 pengepul yang telah mendapat penetapan resmi dari kepala dinas.
Wali Kota Batu, Nurochman, menegaskan bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama yang harus dijalankan secara bertahap dan berkelanjutan. Kolaborasi lintas sektor dan kebijakan konsisten menjadi kunci keberhasilan program ini.
Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, menambahkan pentingnya kampanye pengelolaan sampah bagi masyarakat dari tingkat rumah tangga. Pemilahan dan pengelolaan sampah sejak awal diyakini dapat meningkatkan nilai dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Prestasi Kota Batu dalam pengelolaan lingkungan terlihat dari berbagai penghargaan yang diterima selama tahun ini. Penghargaan tersebut mencakup Sekolah Adiwiyata, Program Kampung Iklim di beberapa desa, Eco Pesantren, serta penghargaan Desa dan Kelurahan Berseri.
DLH Kota Batu merencanakan percepatan pengelolaan sampah pada tahun berikutnya dengan fokus pada peningkatan partisipasi masyarakat dan penguatan fasilitas. Pendampingan teknis serta edukasi secara masif akan dijalankan agar pengelolaan sampah menjadi budaya yang tertanam secara luas di masyarakat.
Baca selengkapnya di: rri.co.id