PT Super Bank Indonesia (Superbank) tengah bersiap untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan menetapkan rentang harga penawaran antara Rp525 hingga Rp695 per saham dengan target dana segar sebesar Rp3,06 triliun.
Dalam prospektus yang dirilis 25 November, Superbank akan melepas maksimal 4,40 miliar saham baru. Jumlah tersebut setara dengan 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga penawaran tersebut, dana yang berhasil dihimpun diperkirakan mencapai Rp2,31 triliun hingga Rp3,06 triliun.
Penggunaan Dana IPO
Sekitar 70% dana hasil IPO akan dialokasikan untuk modal kerja guna mendukung penyaluran kredit. Sisanya dialokasikan sebesar 30% untuk belanja modal, termasuk pengembangan produk dan teknologi informasi. Hal ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan usaha perseroan secara berkelanjutan.
Profil dan Jejak Perusahaan
Superbank sebelumnya dikenal dengan nama PT Bank Fama International yang berdiri di Bandung sejak 1993. Pada awal tahun ini, perusahaan mengganti nama menjadi Superbank dan memindahkan kantor pusat ke Jakarta. Superbank kini merupakan bagian dari konsorsium yang terdiri dari Emtek Group, Grab, Singtel, dan KakaoBank.
Memasuki periode terbaru, Superbank telah meluncurkan beberapa produk inovatif seperti Saku by Superbank, Celengan by Superbank, dan produk deposito dengan jangka waktu fleksibel mulai dari 7 hari. Inovasi lain termasuk produk Pinjaman Atur Sendiri (PAS) serta OVO Nabung hasil kerja sama strategis dengan OVO.
Jadwal IPO Superbank
- Masa penawaran awal: 25 November – 1 Desember
- Tanggal efektif: 8 Desember
- Masa penawaran umum perdana: 10 – 15 Desember
- Tanggal penjatahan: 15 Desember
- Distribusi saham elektronik: 16 Desember
- Pencatatan saham di BEI: 17 Desember (kode saham SUPA)
Mayoritas saham Superbank saat ini dimiliki oleh PT Elang Media Visitama (31,11%), disusul PT Kudo Teknologi Indonesia, GXS Bank Pte. Ltd., dan A5-DB Holdings Pte. Ltd. yang masing-masing memiliki porsi kepemilikan signifikan.
Dengan langkah IPO ini, Superbank berharap dapat memperkuat posisinya di industri perbankan digital dan meningkatkan kapasitas pembiayaan kepada nasabah. Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan berlangsung pada pertengahan Desember nanti.
Baca selengkapnya di: finansial.bisnis.com