Sejumlah emiten akan melaksanakan aksi rights issue besar-besaran pada akhir tahun ini hingga awal Januari. Aksi ini didorong oleh perbaikan kondisi makro ekonomi dan tren penurunan suku bunga acuan yang membuat perusahaan lebih optimistis menghimpun dana segar.
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) menjadi salah satu pelopor rights issue dengan target dana hingga Rp3,2 triliun. INET menerbitkan maksimal 12,8 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham.
Selain INET, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) juga mendapat restu rights issue dari pemegang saham melalui RUPSLB. GMFI berencana menawarkan sampai 90,05 miliar saham baru Seri B. PT Angkasa Pura Indonesia (API) akan mendukung dengan menyetorkan lahan 972.123 meter persegi senilai Rp5,6 triliun sebagai inbreng.
Berikut jadwal penting rights issue INET dan GMFI:
1. INET: Cum-right pasar reguler dan negosiasi pada 25 November, pasar tunai 27 November.
2. GMFI: Tanggal efektif pendaftaran 8 Desember, periode pelaksanaan 22 Desember hingga 6 Januari.
Selain itu, sejumlah emiten lain juga berencana rights issue dengan nilai agenda dan jumlah saham berbeda. PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (RISE) akan menggelar RUPSLB pada 27 November untuk persetujuan penerbitan 1,33 miliar saham baru. PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. (CBRE) menargetkan rights issue sampai 48 miliar saham dengan RUPSLB dijadwalkan 18 Desember.
PT Indosterling Technomedia Tbk. (TECH) dan PT Panca Global Kapital Tbk. (PEGE) juga bersiap meminta persetujuan rights issue masing-masing sebesar 502,52 juta dan 944,47 juta saham baru.
Tak kalah besar, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) mengincar dana segar maksimal Rp16,7 triliun dari rights issue hingga 1,21 miliar saham. Aksi rights issue yang marak ini menunjukkan optimisme para emiten untuk memperkuat modal dan memperluas bisnis seiring membaiknya prospek ekonomi nasional.
Baca selengkapnya di: market.bisnis.com