
Muhadkly Acho memilih panti jompo sebagai latar utama film sekuel Agak Laen karena ingin menghadirkan gambaran yang berbeda dari citra panti jompo yang selama ini kelam dan menyeramkan. Ia berinisiatif menggunakan panti jompo sebagai lokasi syuting utama untuk memberikan perspektif baru yang lebih hidup dan cerah, sekaligus membuka ruang komedi yang segar.
Menurut Acho, panti jompo belum pernah dijadikan setting utama untuk film komedi sebelumnya. Ia menjelaskan, “Biasanya panti jompo selalu dipotret sebagai tempat yang menyeramkan, kelam, dan gloomy. Kali ini kami ingin menjadikannya tempat paling menyala di film ini.” Keputusan ini diambil untuk menciptakan benturan komedi yang unik dan menarik dalam konteks cerita.
Syuting dilakukan di panti jompo sungguhan, bukan hanya di set yang dibuat di studio. Oki Rengga dan Boris Bokir, yang menjadi pemeran utama, menyatakan bahwa suasana syuting terasa hidup karena mereka berinteraksi langsung dengan para lansia yang menjadi penghuni panti jompo. Boris menuturkan, “Ada penghuninya, mereka suka menonton dan ngobrol dengan kami selama syuting.”
Selain latar panti jompo, film Agak Laen 2 masih mempertahankan genre crime investigation comedy, berbeda dari nuansa horor komedi yang diusung pada film pertama. Acho menekankan pentingnya agar unsur komedi lahir dari ketakutan yang dirasakan oleh karakter, sehingga kedua elemen tersebut bisa menyatu dengan baik. Ia juga menyebut bahwa visualisasi dan treatment shot didesain agar intensitas cerita tetap terjaga.
Produser Ernest Prakasa menyambut baik perubahan pendekatan ini. Ia menilai inovasi dalam cerita menjadi kunci untuk menjaga kualitas sekaligus kesegaran film sekaligus menghindari jebakan pengulangan formula yang sama. Film ini mengisahkan petualangan para kuartet komika yang menyamar di panti jompo untuk memburu buronan kasus pembunuhan. Kejadian absurd dan kekacauan situasional memberikan komedi khas yang diharapkan penonton.
Agak Laen: Menyala Pantiku! akan mulai tayang di bioskop pada 27 November dengan pemeran tambahan seperti Ariyo Wahab dan Tissa Biani. Film ini diharapkan memberi warna baru pada genre komedi kriminal dengan latar yang tak biasa, sekaligus mengangkat cerita yang menyenangkan sekaligus misterius di lingkungan panti jompo.





