Gempa Bumi Besar Guncang Jepang Timur Laut, Korban Luka Meningkat
Gempa berkekuatan magnitudo 7,5 mengguncang wilayah timur laut Jepang pada Senin malam. Badan Meteorologi Jepang memperingatkan kemungkinan gempa susulan dengan kekuatan serupa atau lebih besar dalam beberapa hari ke depan.
Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 54 kilometer di lepas pantai Prefektur Aomori sekitar pukul 23.15 waktu setempat. Guncangan yang kuat menyebabkan setidaknya 50 orang terluka, menurut data terakhir dari Kyodo News.
Peringatan Gempa Susulan dan Dampak Tsunami
Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan khusus yang menargetkan wilayah pesisir Hokkaido dan Sanriku. Sistem ini pertama kali beroperasi sejak Desember 2022 sebagai respons pembelajaran dari bencana besar pada 2011.
Peringatan tsunami juga sempat diterbitkan dengan estimasi gelombang hingga 3 meter. Namun, gelombang tertinggi yang tercatat hanya mencapai 70 cm di daerah Iwate sebelum peringatan diturunkan.
Gangguan Transportasi dan Infrastruktur
Kereta peluru di Jalur Tohoku Shinkansen antara Morioka dan Shin-Aomori sempat dihentikan untuk inspeksi. JR East melaporkan layanan kereta kembali beroperasi pada siang hari setelah pemeriksaan jalur selesai.
Selain itu, kerusakan pada jaringan pipa air menyebabkan sekitar 1.360 rumah di Prefektur Aomori dan Iwate mengalami kekurangan pasokan air bersih. Sistem sprinkler rumah sakit di Mutsu juga terganggu, menyebabkan banjir lokal di fasilitas tersebut.
Evakuasi Warga dan Penanggulangan Darurat
Sekitar 620 orang beserta 270 kendaraan telah dievakuasi ke pangkalan militer di Hachinohe, Aomori. Pemerintah juga membuka pusat-pusat evakuasi untuk warga yang terpaksa meninggalkan rumah akibat gempa.
Cuaca dingin ekstrem dengan suhu minus 7,8 derajat Celsius menambah kesulitan warga yang mengungsi di balai kota Hidaka, Hokkaido. Penghangat dan selimut disediakan untuk membantu mereka tetap bertahan di tengah kondisi ini.
Imbauan Pemerintah dan Kesiapsiagaan Warga
Perdana Menteri Sanae Takaichi mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga aktivitas sosial dan ekonomi secara normal. Namun, warga diminta selalu waspada dan siap mengungsi bila terjadi gempa susulan yang terasa.
Pemerintah meminta masyarakat melakukan pengamanan di rumah, terutama mengamankan perabotan agar tidak menimbulkan risiko saat gempa berikutnya. Informasi resmi dari pemerintah daerah dan Badan Meteorologi harus dipantau secara seksama selama satu minggu ke depan.
Dampak pada Sektor Pendidikan
Sebanyak 139 sekolah dasar, menengah pertama, dan menengah atas di Prefektur Aomori, serta 48 sekolah di Hokkaido, mengurangi atau menghentikan aktivitas belajar mengajar sementara. Kebijakan ini dilakukan untuk menjamin keselamatan siswa dan staf pasca-gempa.
Kesiapan Pembangkit Listrik Nuklir
Pemeriksaan selesai dilakukan dan tidak ditemukan kelainan pada pembangkit listrik tenaga nuklir di Hokkaido, Aomori, Miyagi, dan Fukushima. Hal ini menepis kekhawatiran potensi kecelakaan nuklir yang pernah terjadi saat gempa besar 2011.
Sistem Peringatan Gempa dan Tsunami yang Lebih Baik
Sistem peringatan yang diaktifkan setelah gempa mengacu pada pengalaman pahit bencana 2011. Sistem ini menyediakan notifikasi cepat untuk mengantisipasi gelombang tsunami dan gempa susulan, diharapkan dapat mengurangi risiko korban jiwa di masa depan.
Sebelumnya, gempa besar di sepanjang palung lepas pantai timur laut Jepang memang sering kali memicu aktivitas seismik yang kuat. Subduksi lempeng Pasifik di bawah Honshu menjadi penyebab utama munculnya gempa dan tsunami besar di kawasan tersebut.
Peringatan ini mengingatkan kembali perlunya kesiapsiagaan menyeluruh dari pemerintah dan masyarakat Jepang dalam menghadapi ancaman gempa bumi yang selalu mengintai di zona rawan seismik.
