Pihak berwenang India mengumumkan penangkapan kaki tangan pelaku bom bunuh diri yang meledak di New Delhi awal pekan ini. Penangkapan ini dianggap sebagai terobosan penting dalam penyelidikan atas serangan teror tersebut.
Badan Investigasi Nasional India (NIA) mengonfirmasi bahwa ledakan mobil merupakan aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh Umar Un Nabi, seorang asisten profesor kedokteran di Haryana. Nabi diduga bekerja sama dengan Amir Rashid Ali, kaki tangan yang baru ditangkap terkait pembelian mobil yang digunakan sebagai alat peledak.
Identitas Pelaku dan Kaki Tangan
NIA menyatakan Ali dan Nabi berasal dari Kashmir yang dikelola India, wilayah yang akhir-akhir ini menjadi target penggerebekan besar-besaran oleh aparat keamanan. Ali diketahui memfasilitasi pembelian mobil yang bermuatan bahan peledak untuk digunakan dalam serangan tersebut. Mobil milik Nabi kini telah disita sebagai barang bukti.
Menurut pernyataan NIA, kedua pelaku memiliki hubungan dengan jaringan teror yang aktif di daerah tersebut, meski motif spesifik serangan belum diungkapkan secara rinci. Mereka diduga berafiliasi dengan Jaish-e-Mohammed (JeM), kelompok militan berbasis di Pakistan yang memiliki koneksi dengan Al-Qaeda.
Kronologi dan Dampak Serangan
Ledakan terjadi pada Senin (11/11) di dekat sebuah stasiun metro yang padat di Old Delhi, tidak jauh dari Benteng Merah — lokasi penting bagi upacara Hari Kemerdekaan India. Ledakan ini menewaskan setidaknya 10 orang dan melukai 32 lainnya, menurut data resmi NIA. Sebanyak 12 korban dilaporkan tewas oleh pihak rumah sakit, namun identitas mereka belum dikonfirmasi secara menyeluruh.
Serangan ini merupakan insiden keamanan paling serius di ibu kota sejak April lalu. Pada 22 April, serangan teror di Pahalgam, Kashmir, menewaskan 26 warga sipil dan memperburuk ketegangan antara India dan Pakistan terkait sengketa wilayah Kashmir.
Respons Pemerintah dan Penanganan Kasus
Perdana Menteri Narendra Modi mengecam keras serangan tersebut dan menyatakan bahwa pemerintah akan membawa semua pelaku, kolaborator, dan sponsor serangan ke pengadilan. Ia menegaskan komitmen pemerintah dalam memberantas terorisme dan menjaga keamanan nasional.
Serangkaian penangkapan dilakukan beberapa jam sebelum ledakan, termasuk penahanan tersangka dengan hubungan langsung ke JeM. Pihak keamanan juga mengamankan bahan peledak di negara bagian Haryana, yang diduga terkait dengan peristiwa ledakan di New Delhi.
Konflik Kashmir dan Ketegangan India-Pakistan
Kasus ini menambah daftar konflik yang berkepanjangan antara India dan Pakistan terkait wilayah Kashmir yang selama ini diperebutkan. Sejak penyatuan wilayah pada 1947, kedua negara terus berseteru dan sering terlibat bentrokan militer maupun serangan teror yang memperparah situasi.
Pada Jumat pekan sebelumnya, ledakan bahan peledak juga terjadi di kantor polisi di Kashmir yang dikelola India. Insiden tersebut menewaskan sembilan orang. Walaupun dinyatakan sebagai kecelakaan oleh pihak berwenang, sejumlah laporan media dan kelompok militan mengklaim bertanggung jawab.
Fakta Penting Penangkapan dan Serangan
- Umar Un Nabi: Pelaku bom bunuh diri dan asisten profesor kedokteran di Haryana.
- Amir Rashid Ali: Kaki tangan pelaku yang memfasilitasi pembelian mobil berisi bom.
- Lokasi ledakan: Dekat stasiun metro Old Delhi, dekat Benteng Merah.
- Korban: 10 tewas dan 32 luka-luka menurut NIA.
- Kelompok terkait: Jaish-e-Mohammed (JeM), jalinan dengan Al-Qaeda.
- Pemerintah India: Tegas menindak pelaku dan sponsor serangan.
Penyelidikan masih terus berlangsung dengan fokus utama mengungkap jaringan di balik serangan hingga akar motif yang mendasari aksi bom bunuh diri tersebut. Pihak keamanan juga meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden serupa terjadi kembali di masa depan.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com