TOURISE 2025 resmi dibuka di Riyadh dengan sambutan dari Menteri Pariwisata Arab Saudi, H.E. Ahmed Al-Khateeb. Event ini mempertemukan sektor publik, swasta, dan LSM dalam satu forum untuk membahas pengembangan pariwisata secara terintegrasi.
Menteri Al-Khateeb memaparkan bahwa sejak 2019, Arab Saudi aktif mengembangkan pariwisata dan menghadiri berbagai konferensi global. Namun, belum ada platform yang memfasilitasi dialog langsung antar pemangku kepentingan pariwisata secara menyeluruh.
Konsep dan Tujuan TOURISE
TOURISE dirancang sebagai forum ekosistem pariwisata yang menggabungkan berbagai elemen penting. Mulai dari agen perjalanan, platform digital, maskapai penerbangan, bandara, akomodasi, hingga sektor makanan dan minuman serta teknologi pendukung industri turut terlibat.
Dalam pidatonya, Menteri menekankan bahwa pariwisata tidak hanya soal perjalanan. Wisatawan menggunakan banyak layanan mulai dari transportasi hingga aktivitas hiburan di destinasi tujuan. Semua komponen ini harus terintegrasi agar pengalaman wisata menjadi lebih menyenangkan.
Isu Tenaga Kerja dan Kolaborasi
Sektor pariwisata global menyumbang 10% dari PDB dunia dan mempekerjakan sekitar 357 juta orang. Proyeksi menunjukkan tambahan 90 juta pekerjaan baru hingga 2034, tetapi akan ada kekurangan 40 juta tenaga kerja yang harus diisi.
Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting dalam menghadapi tantangan tenaga kerja ini. Diskusi terkait hal tersebut akan menjadi fokus utama selama agenda tiga hari TOURISE.
Peran Perempuan dan Generasi Muda
Menteri juga menyoroti fakta bahwa 40% pekerjaan sektor pariwisata dikerjakan oleh perempuan dan 80% oleh generasi muda. Ini memberikan peluang besar untuk pemberdayaan dan pembukaan lapangan kerja global, khususnya di negara-negara berkembang dan wilayah pulau kecil.
Pariwisata dianggap sebagai sektor yang paling efektif menciptakan peluang kerja untuk kelompok ini. Banyak negara kini memanfaatkan potensi ini untuk mendukung inklusi sosial dan pertumbuhan ekonomi.
Digitalisasi dan Sentuhan Manusia
Di era digital dan kecerdasan buatan (AI), Menteri menekankan pentingnya menjaga sentuhan manusia dalam layanan pariwisata. Interaksi langsung dengan wisatawan harus tetap menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas pengalaman kunjungan.
Meskipun teknologi menjadi pendukung, elemen personal dan layanan pelanggan secara langsung tetap dianggap krusial dalam industri ini.
Agenda TOURISE 2025
Selama tiga hari, lebih dari 50 menteri pariwisata dari berbagai negara akan bertukar gagasan. Diskusi akan fokus pada solusi untuk tantangan tenaga kerja, peningkatan investasi, konektivitas antar destinasi, serta penerapan teknologi dan AI dalam pariwisata.
Para peserta juga akan mendapatkan kesempatan untuk menikmati suasana santai di Riyadh sambil merancang strategi kolaboratif untuk masa depan industri ini.
Peran TOURISE sebagai Forum Global
TOURISE dirancang bukan sekadar acara formalitas, tapi sebagai ruang diskusi praktis dan kolaboratif. Forum ini diharapkan menjadi ajang tahunan yang terus memberikan inovasi dan solusi bagi perkembangan pariwisata dunia.
Menteri Al-Khateeb menutup pidatonya dengan berharap semua peserta menikmati pengalaman dan produktivitas selama acara berlangsung. Ia menyebut TOURISE sebagai forum yang menyenangkan sekaligus strategi untuk masa depan pariwisata global.
Dengan ini, TOURISE 2025 telah resmi menjadi platform penting bagi perubahan dan kolaborasi di sektor pariwisata, khususnya dalam menghadapi dinamika era modern dan target perkembangan di tahun-tahun mendatang.
Baca selengkapnya di: www.suara.com