Dua WNI Meninggal dalam Kebakaran Hebat di Apartemen Hong Kong
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memastikan dua Warga Negara Indonesia (WNI) tewas dalam kebakaran besar yang melanda kompleks perumahan Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, pada Rabu waktu setempat. Kejadian ini juga menyebabkan dua WNI lain mengalami luka-luka.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong aktif memantau situasi dan berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk memastikan keselamatan WNI yang terdampak kebakaran. Informasi ditekankan bahwa korban WNI merupakan pekerja migran Indonesia yang bekerja di sektor domestik.
Langkah KJRI dalam Menangani Dampak Kebakaran
KJRI Hong Kong telah membuka tempat singgah sementara di gedung konsulat untuk menampung WNI terdampak. Selain itu, mereka menyediakan logistik dan bantuan lain untuk memenuhi kebutuhan pengungsi akibat kebakaran.
Pihak KJRI juga berkomunikasi dengan keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan informasi lengkap mengenai kondisi serta langkah penanganan selanjutnya. Untuk jenazah korban, KJRI mengupayakan koordinasi dengan agen penyalur tenaga kerja serta otoritas lokal guna proses repatriasi.
Skala dan Dampak Kebakaran di Wang Fuk Court
Kebakaran ini menimpa tujuh blok apartemen, yang menyebabkan 44 orang tewas, termasuk seorang petugas pemadam, dan 279 orang lainnya hilang. Hingga kini, 45 korban dirawat di rumah sakit, dengan tujuh dalam kondisi kritis.
Menurut Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee Ka-chiu, tiga blok apartemen tampak gelap total akibat kebakaran dan empat blok lain mengalami kerusakan tingkat berbeda. Ribuan petugas pemadam dan paramedis dikerahkan serta lebih dari 140 mobil pemadam berpartisipasi dalam penanganan kebakaran.
Fakta Penting Mengenai Kebakaran Apartemen Wang Fuk Court
- Lokasi: Kompleks perumahan Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong.
- Jumlah korban tewas: 44 orang, termasuk dua WNI.
- Korban hilang: 279 orang belum ditemukan.
- Korban luka-luka: Dua WNI dan beberapa lainnya dirawat di rumah sakit.
- Petugas pemadam dan relawan: Lebih dari 800 personel dan 140 unit kendaraan.
- Pemantauan: Penggunaan drone untuk mengawasi area terdampak.
Peran Kementerian Luar Negeri RI dan KJRI Hong Kong
Kemlu RI menegaskan terus memberikan pendampingan kepada WNI serta memperkuat komunikasi dengan otoritas Hong Kong. Mereka juga memastikan hak-hak pekerja migran Indonesia terpenuhi dalam proses penanggulangan dan pemulihan pasca kebakaran.
Pendekatan koordinatif ini penting untuk membantu WNI yang terdampak secara psikologis maupun administratif. KJRI tetap menyediakan fasilitas logistik dan tempat yang aman sebagai solusi sementara.
Kondisi terakhir masih dalam perhatian serius berbagai pihak di Indonesia dan Hong Kong. KJRI berkomitmen menjaga keselamatan WNI dan menjamin kelancaran proses penanganan pasca kebakaran.
Informasi lebih lanjut akan terus disampaikan oleh Kemlu dan KJRI sesuai perkembangan kasus dan kebutuhan warga negara Indonesia di luar negeri.
