Kaki Mudah Kram? Kenali 7 Gejala Penyakit yang Sering Terabaikan dan Wajib Diwaspadai

Kaki yang sering mengalami keram tidak boleh dianggap sepele karena bisa jadi merupakan tanda adanya gangguan kesehatan tertentu. Gejala ini biasanya muncul tiba-tiba dengan sensasi otot menegang, nyeri, dan sulit digerakkan.

Berulangnya kaki keram menjadi sinyal penting yang harus diperhatikan agar bisa dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat. Dikutip dari Very Well Health, terdapat beberapa kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan kaki mudah keram.

1. Dehidrasi
Dehidrasi menjadi penyebab paling umum kaki keram. Tubuh yang kekurangan cairan otomatis mengalami ketidakseimbangan elektrolit seperti natrium, kalium, dan magnesium.

Ketidakseimbangan ini menyebabkan kontraksi otot tidak terkendali dan memicu keram, khususnya terjadi pada orang yang kurang minum, berolahraga berat, atau beraktivitas di lingkungan panas.

2. Kekurangan Mineral
Kekurangan magnesium, kalium, dan kalsium juga bisa membuat kaki mudah keram. Mineral tersebut sangat penting untuk fungsi kontraksi dan relaksasi otot secara normal.

Orang dengan pola makan tidak seimbang, gangguan penyerapan nutrisi, atau menjalani diet ketat lebih rentan mengalami defisiensi ini. Konsumsi sayuran hijau, pisang, kacang-kacangan, dan produk susu direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan mineral.

3. Gangguan Saraf Perifer
Keram di kaki juga bisa menandakan gangguan saraf perifer. Gejala lain yang mengiringi biasanya berupa kesemutan, kelemahan otot, atau mati rasa.

Penyebab umum gangguan ini antara lain diabetes dan cedera saraf. Jika keram disertai gejala sensorik lain, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan medis.

4. Gangguan Sirkulasi Darah
Pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat menyebabkan aliran darah ke otot terhambat. Kondisi ini mengurangi suplai oksigen dan nutrisi sehingga meningkatkan risiko keram.

Orang dengan penyakit arteri perifer atau yang sering berdiri lama bisa merasakan keram saat beraktivitas dan membaik setelah istirahat.

5. Gangguan Kelenjar Tiroid
Hipotiroidisme, yaitu penurunan fungsi kelenjar tiroid, bisa menyebabkan otot menjadi kaku dan mudah keram. Tiroid sangat berperan dalam regulasi metabolisme dan kesehatan otot.

Selain keram, penderita hipotiroidisme biasanya merasakan mudah lelah, kulit kering, dan kenaikan berat badan tanpa sebab jelas.

6. Efek Samping Obat
Beberapa obat seperti diuretik dan statin memiliki efek samping berupa nyeri dan keram otot. Diuretik dapat menyebabkan pengeluaran cairan dan elektrolit berlebihan sehingga menimbulkan ketidakseimbangan.

Jika keram muncul setelah mulai mengonsumsi obat tertentu, disarankan untuk konsultasi dengan dokter guna evaluasi pengobatan.

7. Varises
Varises atau pembuluh vena melebar dapat membuat otot kaki terasa berat dan mudah keram, terutama saat malam hari atau setelah lama berdiri.

Faktor risiko meliputi keturunan, kebiasaan berdiri lama, kurang gerak, dan kelebihan berat badan. Meskipun tidak selalu berbahaya, varises yang tidak ditangani bisa memperburuk keluhan keram.

Penanganan dini serta pencegahan sangat penting untuk mengurangi frekuensi kaki keram. Minum air cukup, konsumsi makanan kaya mineral, dan rajin melakukan peregangan otot dapat membantu mencegah keram.

Menghindari duduk atau berdiri dalam waktu lama juga penting untuk menjaga aliran darah. Jika mengalami keram yang sering dan disertai gejala lain seperti bengkak atau mati rasa, pemeriksaan medis sangat dianjurkan untuk mengidentifikasi penyebab dan mendapatkan pengobatan tepat.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com
Exit mobile version