6 Kebiasaan Digital yang Mengganggu Tidur Nyenyak Tanpa Disadari Banyak Orang

Penggunaan gadget di malam hari ternyata berdampak signifikan pada kualitas tidur seseorang. Banyak orang tidak sadar bahwa kebiasaan digital yang tampak biasa itu justru membuat tidur menjadi tidak nyenyak dan mengganggu proses pemulihan tubuh secara optimal.

Berikut adalah 6 kebiasaan digital yang secara perlahan mengganggu kualitas tidur dan sebaiknya diwaspadai.

1. Scroll Media Sosial Tanpa Henti
Scrolling media sosial sebelum tidur adalah kebiasaan yang sangat umum. Aktivitas ini membuat otak terus mendapat rangsangan visual dan informasi baru sehingga sulit untuk rileks dan bersiap tidur.

2. Menonton Video atau Serial di Gadget
Menonton konten hiburan di ponsel menjelang tidur dapat memicu respons emosional seperti tegang dan bersemangat. Akibatnya, sistem saraf tetap aktif dan menyebabkan tidur lebih ringan serta sering terbangun di malam hari.

3. Mengecek Notifikasi Kerja atau Chat Grup
Mengecek pesan kerja dan notifikasi grup percakapan memberikan sinyal pada otak bahwa masih ada hal penting yang harus dipikirkan. Kondisi ini menimbulkan ketegangan mental yang membuat tubuh sulit beristirahat sepenuhnya.

4. Terpapar Cahaya Biru dari Layar Gadget
Cahaya biru yang dipancarkan layar gadget menekan produksi hormon melatonin, hormon yang memicu rasa kantuk. Jika melatonin terganggu, ritme sirkadian berubah dan waktu tidur menjadi lebih larut dengan kualitas yang menurun.

5. Multitasking Digital pada Malam Hari
Berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain secara cepat membuat otak tetap aktif tanpa jeda. Akibatnya proses relaksasi alami terganggu dan waktu terlelap menjadi lebih lama, ditambah tingkat stres mental meningkat.

6. Menggunakan Gadget di Tempat Tidur
Menggunakan ponsel sambil berbaring di tempat tidur membuat otak tetap terhubung dengan dunia luar sampai terakhir sebelum tidur. Ini tidak hanya mengganggu kualitas istirahat tetapi juga dapat menyebabkan ketegangan mata dan nyeri leher.

Menurut para ahli, paparan cahaya biru dari gadget sebelum tidur juga dapat memicu kelelahan kronis, gangguan konsentrasi, serta perubahan suasana hati jika kebiasaan ini terus berlanjut. Selain itu, kebiasaan mengecek pesan kerja dan notifikasi di malam hari berkaitan erat dengan stres ringan yang menghambat relaksasi.

Untuk mengatasi hal ini, disarankan memberikan jeda digital selama 30 hingga 60 menit sebelum tidur. Mematikan notifikasi dari media sosial maupun aplikasi pesan serta meletakkan gadget di luar jangkauan akan membantu otak dan tubuh mulai rileks. Mengganti aktivitas digital dengan membaca buku fisik atau mendengarkan musik santai juga dapat meningkatkan kualitas tidur.

Jika tetap ingin menonton hiburan, sebaiknya batasi durasi maksimal 30 menit dan aktifkan mode malam atau fitur penyaring cahaya biru untuk mengurangi efek negatifnya. Dengan mengurangi stimulasi dari gadget sebelum tidur, proses alami tubuh untuk beristirahat akan lebih optimal, sehingga tidur menjadi lebih nyenyak dan tubuh siap kembali beraktivitas dengan energi penuh.

Memahami dampak kebiasaan digital pada tidur sangat penting terutama di era digital saat ini. Menerapkan perubahan kecil dalam penggunaan gadget di malam hari dapat memberikan perbedaan besar terhadap kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com
Exit mobile version