Tsushima adalah sebuah pulau yang terletak di perbatasan Jepang dengan Korea Selatan, hanya sekitar 50 kilometer dari daratan Korea. Posisi geografisnya yang strategis membuat pulau ini menjadi jantung sejarah dan budaya yang unik sebagai pintu gerbang penting pertahanan Jepang sekaligus titik pertemuan antara dua budaya besar Asia Timur.
Sekitar 90% wilayah Tsushima dikelilingi oleh hutan yang lebat dan pegunungan hijau, menjadikannya destinasi ideal bagi para pecinta alam dan wisatawan yang ingin merasakan ketenangan jauh dari hiruk pikuk kota besar. Keindahan alam, situs sejarah, dan kuliner autentik menjadi daya tarik utama yang membuat pulau ini patut dikunjungi.
Pesona Alam Tsushima
Tsushima memiliki garis pantai yang berliku-liku, dihiasi teluk-teluk kecil dan pulau-pulau mungil. Teluk Aso adalah yang paling populer, terdiri dari lebih dari 100 pulau kecil yang terlihat bak serpihan zamrud di atas lautan biru. Dari puncak Gunung Eboshidake, pengunjung bisa menikmati panorama 360 derajat yang menakjubkan. Saat cuaca cerah, Korea Selatan bahkan tampak samar di cakrawala, mengingatkan jarak dekat antara dua negara tetangga ini.
Selain Gunung Eboshidake, Gunung Shiratake dan Gunung Taterayama juga menawarkan jalur trekking yang melewati hutan alami dan lokasi-lokasi suci lokal. Pendakian di kedua gunung ini cocok untuk pendaki pemula maupun yang sudah berpengalaman, dengan udara segar dan panorama spektakuler.
Jejak Sejarah yang Kaya
Pulau ini menyimpan banyak peninggalan sejarah sejak abad ke-7. Reruntuhan Benteng Kaneda yang dibangun lebih dari 1.300 tahun lalu menunjukkan betapa pentingnya Tsushima sebagai benteng pertahanan dari ancaman invasi daratan Asia. Benteng ini juga menjadi saksi bisu pertempuran-pertempuran bersejarah, termasuk invasi Mongol pada abad ke-13.
Di pantai Komoda, sejarah semakin terasa kental karena menjadi titik pendaratan pasukan Mongol pertama kali saat invasi ke Jepang pada tahun 1274. Situs-situs seperti ini memberikan nilai edukasi dan pengalaman wisata sejarah yang mendalam.
Budaya dan Tradisi Unik di Tsushima
Pengaruh budaya Korea sangat terasa di Tsushima, terutama pada sisi kuliner, arsitektur, dan gaya hidup masyarakat setempat. Meski begitu, pulau ini masih kuat menjaga unsur tradisional Jepang yang khas. Contohnya adalah Kuil Watatsumi atau Kaijin Shrine, yang dikenal dengan deretan gerbang torii merahnya di tengah laut. Kuil ini dianggap tempat suci sebagai penghormatan kepada dewa laut dan tempat berdoa para nelayan serta warga lokal.
Rekomendasi Wisata di Tsushima
Berikut beberapa destinasi wisata yang wajib masuk dalam daftar perjalanan di Tsushima:
- Gunung Eboshidake (Eboshidake Observatory): Spot tepat menikmati pemandangan Teluk Aso dan pulau-pulau di sekitarnya.
- Teluk Aso: Ideal untuk aktivitas air seperti berlayar, kayaking, dan tur perahu untuk menikmati keindahan laut dan pulau-pulau kecil.
- Kuil Watatsumi (Kaijin Shrine): Tempat dengan suasana mistis, ikonik dengan gerbang torii yang muncul dari laut.
- Reruntuhan Benteng Kaneda: Situs sejarah dan spot hiking dengan pemandangan alam indah.
- Pantai Miuda dan Komoda: Pantai Miuda menawarkan pasir putih dan air jernih untuk snorkelling, sedangkan Komoda terkenal sebagai lokasi bersejarah invasi Mongol.
- Gunung Shiratake & Gunung Taterayama: Jalur trekking dengan nuansa spiritual dan pemandangan memukau.
Aktivitas Budaya dan Kuliner Khas Tsushima
Pulau ini juga menawarkan pengalaman budaya dan kuliner yang khas, seperti:
- Rokube Noodles: Mie tradisional berbahan dasar ubi dengan tekstur kenyal.
- Taisyu Soba: Mie soba lokal dengan aroma unik, cocok untuk santapan ringan.
- Iriyaki Hotpot: Sup panas berisi ikan laut segar, ayam, serta sayuran lokal.
- Homestay Nohaku: Pengalaman tinggal bersama keluarga lokal, belajar memasak, memancing, dan merasakan kehidupan tradisional Jepang.
Tips Praktis untuk Berwisata di Tsushima
Agar perjalanan lebih lancar, berikut beberapa tips penting:
- Transportasi ke Tsushima: Terbang dari Fukuoka atau Nagasaki selama sekitar 35 menit, atau naik feri dari Hakata ke Izuhara (jetfoil ±2 jam dan feri reguler sekitar 5 jam).
- Transportasi Lokal: Menyewa mobil sangat disarankan karena transportasi umum terbatas.
- Waktu Terbaik Berkunjung: Musim semi (April hingga Juni) dan musim gugur (September hingga November).
- Perlengkapan: Gunakan sepatu hiking ringan, bawa jas hujan tipis, dan powerbank karena sinyal seluler kadang lemah di pegunungan.
Untuk akses menuju Tsushima dari berbagai kota besar Jepang, memanfaatkan JR Pass Nationwide sangat membantu. Pass ini berlaku untuk transportasi kereta cepat menuju bandara atau pelabuhan yang menyediakan akses feri ke Tsushima.
Pengalaman Otentik di Jepang yang Jarang Ditemukan
Berbeda dari kota-kota besar Jepang seperti Tokyo dan Kyoto, Tsushima menawarkan suasana lebih tenang dan intim. Di pulau ini, kamu bisa menyaksikan keindahan alam yang belum banyak tersentuh wisatawan, sekaligus menggali sejarah dan budaya yang kaya namun tersembunyi. Tradisi lokal yang masih terjaga serta keramah-tamahan penduduk membuat pengalaman di Tsushima sangat berkesan.
Jika kamu menginginkan pengalaman wisata Jepang yang unik, kaya sejarah, dan lingkungan alami yang asri, maka Tsushima menjadi jawaban. Pulau ini tidak hanya menyajikan keindahan alam, tetapi juga kisah yang membentuk hubungan budaya dan sejarah Asia Timur.
Merencanakan perjalanan ke Tsushima kini semakin mudah dengan berbagai pilihan penerbangan dan akomodasi. Pastikan tiket pesawat dan penginapan sudah dipesan sejak dini agar pengalaman liburanmu optimal. Jangan lupa juga memperkaya perjalanan dengan mengunjungi berbagai atraksi dan wahana rekreasi di sekitar Jepang untuk membuat liburan semakin seru.
Dengan paduan panorama alam luar biasa, situs bersejarah, dan tradisi budaya yang unik, Tsushima menjadi destinasi yang pantas masuk dalam bucket list perjalanan ke Jepang selanjutnya.
