Menjadi pemimpin yang tegas sekaligus akrab dengan tim menjadi kunci sukses dalam mencapai target proyek. Kedua sikap ini perlu berjalan beriringan agar anggota tim memahami deadline, peran masing-masing, dan merasa nyaman untuk berkontribusi secara maksimal.
Menyesuaikan gaya komunikasi dengan karakter anggota tim adalah langkah awal penting. Pemimpin harus fleksibel dalam berinteraksi dengan anggota yang berbeda-beda sifatnya agar pesan tersampaikan dengan efektif. Misalnya, anggota yang ambisius perlu diajak diskusi tentang strategi dan target, sedangkan yang detail memerlukan pendampingan dan perhatian khusus terhadap hambatan yang dihadapi. Ungkapan sederhana seperti "Kalau butuh bantuan, tolong informasikan ke saya" dapat membuat mereka merasa didukung.
Selain itu, pendengaran yang aktif menjadi fondasi hubungan yang sehat antara pemimpin dan tim. Pemimpin harus rela meluangkan waktu untuk mendengar keluhan atau ide anggota tanpa terburu-buru memberi respons. Penelitian menunjukkan bahwa saat anggota merasa didengar sampai tuntas, mereka menjadi lebih terbuka dan percaya bahwa pemimpinnya peduli. Mengonfirmasi kembali masalah dan menawarkan bantuan yang tepat juga dapat meningkatkan kepercayaan tim.
Memberikan feedback dengan cara berbagi pengalaman pribadi bisa mempererat hubungan dan memberikan pelajaran berharga. Misalnya, menceritakan tantangan dan solusi yang pernah dialami dalam proyek sebelumnya menjadi contoh konkret yang mudah dipahami anggota tim. Transparansi tentang kegagalan dan cara mengatasinya juga menginspirasi anggota agar tidak takut berbicara terbuka mengenai masalah yang dihadapi.
Merayakan keberhasilan tim bersama dalam suasana santai juga meningkatkan keakraban. Pemimpin dapat mengadakan aktivitas rekreasi bersama yang melibatkan semua anggota dalam memilih tempat dan kegiatan. Acara ini bukan hanya ajang penghargaan, tapi juga memperkuat ikatan antaranggota sehingga kolaborasi di tempat kerja menjadi lebih lancar. Aturan untuk berbagi cerita secara bebas dan tidak memaksa sangat dianjurkan untuk menghindari konflik atau rasa tersinggung.
Berikut ini rangkuman empat tips utama menjadi pemimpin yang tegas dan akrab dengan tim:
- Beradaptasi dengan gaya komunikasi yang sesuai karakter anggota tim.
- Mendengarkan anggota tim dengan penuh perhatian sampai tuntas.
- Memberikan feedback melalui pengalaman pribadi sebagai contoh nyata.
- Merayakan keberhasilan bersama dengan kegiatan santai untuk mempererat hubungan.
Dengan menerapkan strategi ini, seorang pemimpin mampu menjaga kedisiplinan sekaligus membangun suasana kerja yang hangat. Pendekatan ini sejalan dengan ajaran leadership coach Jerry Colona yang menekankan pentingnya keseimbangan antara ketegasan dan empati demi menghasilkan tim yang sukses dan harmonis.
