Gibran Puji Ferry Irwandi dan Relawan Bantu Korban Bencana, Sindiran dari Endipat Wijaya

Shopee Flash Sale

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan apresiasi tinggi kepada para relawan dan komunitas yang menyalurkan bantuan untuk korban bencana di Aceh dan Sumatera. Ia menyebut gerakan solidaritas dari Pendiri Malaka Project, Ferry Irwandi, dan tokoh lainnya sebagai wujud nyata semangat gotong royong di Indonesia.

Gerakan “Warga Bantu Warga” yang digagas Ferry Irwandi bersama selebgram dan influencer seperti Praz Teguh dan Willie Salim, menurut Gibran, memperlihatkan kepedulian sosial yang sudah menjadi budaya bangsa. Ia berharap bantuan tersebut menjadi dukungan moral dan manfaat penting bagi warga yang terdampak banjir bandang dan longsor.

Kritik DPR terhadap Bantuan Ferry Irwandi

Meski mendapat pujian Wapres, Ferry Irwandi justru menjadi sorotan anggota DPR Endipat Wijaya. Endipat menilai aksi penggalangan bantuan yang dilakukan Ferry kerap mendapat atensi lebih dari warganet dan seolah paling berkontribusi di Aceh. Pernyataan tersebut menimbulkan perdebatan, mengingat banyak komunitas lain juga aktif membantu korban bencana.

Ferry Irwandi berhasil menghimpun donasi sekitar Rp10 miliar guna membantu rehabilitasi di daerah terdampak bencana. Besarnya donasi tersebut memang memicu perhatian luas dan menjadi contoh kepedulian publik terhadap bencana alam.

Pengiriman Bantuan Difasilitasi Polri

Direktorat Kepolisian Udara (Ditpoludara) Korpolairud Baharkam Polri membantu pengiriman logistik milik Ferry Irwandi, Jovial da Lopez, dan masyarakat. Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo mengungkapkan bantuan ini dikirim dari Lapangan Udara Mako Poludara menuju Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

Kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan mandi disalurkan dengan total berat 2.639 kilogram. Fasilitas pengiriman melalui udara ini mempercepat bantuan sampai ke tangan warga terdampak bencana.

Peran Beragam Komunitas dan Individu

Selain Ferry Irwandi dan para selebgram, banyak lembaga sosial dan komunitas lokal aktif menggalang bantuan untuk korban banjir dan longsor. Aksi tersebut bukan hanya bentuk solidaritas, tetapi juga penguat semangat kebangsaan yang telah melekat sejak lama di Indonesia.

Wapres Gibran menekankan pentingnya sinergi antara relawan, masyarakat, dan pemerintah untuk membantu pemulihan pasca-bencana. Dengan demikian dukungan yang diberikan dapat tepat sasaran dan memberikan dampak positif jangka panjang.

Berbagai pihak diharapkan terus menjaga semangat gotong royong tersebut meski perhatian publik kadang terfokus pada figur tertentu. Fokus utama tetap pada kesejahteraan warga dan percepatan pemulihan daerah yang terkena bencana.

Dengan optimalisasi bantuan logistik, koordinasi antar-pemangku kepentingan, dan partisipasi aktif masyarakat, proses rehabilitasi korban bencana di Aceh dan Sumatera diharapkan berjalan efektif. Solidaritas dan gotong royong ini menjadi contoh teladan bagi penanganan bencana di daerah lain di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button