Dominasi skuter matik (skutik) semakin nyata di pasar sepeda motor Indonesia, menempati sekitar 92 persen pangsa pasar nasional. Data terbaru dari PT Astra Honda Motor (AHM) menunjukkan skutik menjadi pilihan utama konsumen selama dekade terakhir, menggusur motor bebek dan motor kopling yang kini hanya menguasai kurang dari delapan persen pasar.
Marketing Director AHM, Octavianus Dwi, menegaskan bahwa perubahan ini sudah berlangsung lama dan semakin menguat. Tren ini membuat motor laki seperti bebek dan kopling semakin terpinggirkan. Namun, AHM tetap mempertahankan eksistensi model motor laki dalam portofolio produk mereka.
Dominasi Skutik dalam Pasar Motor
Skutik diminati karena kemudahan penggunaan, konsumsi bahan bakar irit, dan perawatan yang relatif lebih sederhana. Model-model populernya seperti Honda Vario dan lainnya terus mendapat pembaruan fitur untuk memenuhi kebutuhan konsumen urban. “Skutik saat ini memang mendominasi, tapi kami tetap menjaga lini motor laki yang memiliki target pasar tersendiri,” jelas Octavianus.
Meski kontribusinya kecil, segmen motor laki masih memiliki penggemar setia. Mereka memilih motor kopling atau bebek karena alasan performa dan pengalaman berkendara yang lebih intens. Selain itu, motor jenis ini juga menjadi simbol gaya hidup dan hobi bagi sebagian komunitas. Oleh karena itu, keberadaan motor laki tetap dianggap penting oleh AHM.
Nasib Motor Kopling dan Bebek Menurut Honda
Penjualan motor bebek dan kopling kini menurun drastis, hanya menyumbang kurang dari lima persen dari total pasar sepeda motor nasional. Begitu pula motor sport mengalami tren penurunan, meskipun segmen ini tidak sepenuhnya ditinggalkan oleh pabrikan.
AHM mengambil pendekatan menjaga keberagaman pilihan produk tanpa semata-mata fokus pada volume penjualan. “Selama masih ada pengguna yang membutuhkan, model-model di segmen motor laki akan tetap kami pertahankan,” ujarnya tegas. Pernyataan ini menunjukkan komitmen AHM untuk melayani kebutuhan konsumen yang berbeda, termasuk pecinta motor kopling dan bebek.
Mengenai kemungkinan pembaruan Honda Sonic yang dikenal sebagai motor bebek sport, Octavianus memilih memberikan jawaban terbuka. Ia menyarankan publik untuk menunggu informasi lebih lanjut tanpa membeberkan jadwal pasti pengembangan. Hal ini memberi sinyal bahwa AHM masih mempertimbangkan langkah strategis ke depan.
Bagaimana AHM Menjaga Keseimbangan Pasar
AHM percaya bahwa dengan memperkuat posisi skutik dan tetap mempertahankan segmen motor laki, mereka dapat tetap relevan di tengah dinamika pasar yang berubah cepat. Strategi ini menjaga loyalitas pelanggan dari berbagai segmen sekaligus menyesuaikan diri dengan tren konsumsi yang dominan.
Berikut gambaran singkat posisi segmen motor di Indonesia menurut data AHM:
- Skutik: 92% pangsa pasar nasional
- Motor bebek dan kopling: kurang dari 5%
- Motor sport: mengalami penurunan, tetap dipertahankan
- Motor big bike: model eksklusif dengan pangsa pasar kecil namun loyal
Dominasi skutik disebut-sebut sebagai cerminan perubahan gaya hidup masyarakat yang mengedepankan kemudahan, mobilitas cepat, dan nilai ekonomis. Sementara motor kopling dan bebek tetap eksis sebagai pilihan khas segmen yang mengutamakan performa dan pengalaman berbeda.
Perusahaan seperti AHM berusaha menjaga keseimbangan antara memenuhi kebutuhan konsumen mayoritas sekaligus merawat komunitas penggemar motor klasik dan kopling. Kebijakan ini menjadi kunci agar produk mereka tetap variatif dan dapat bertahan menghadapi pergeseran preferensi di pasar otomotif roda dua Indonesia.
