Dalam enam bulan terakhir, saham Tesla melonjak lebih dari 45%. Kenaikan ini menjadi sorotan bagi investor yang melihat peluang di tengah persaingan ketat kendaraan listrik global.
Pada awal tahun, Tesla mengalami tekanan karena pengiriman kendaraan melemah, terutama di paruh pertama. Penurunan pengiriman bahkan mencapai 13% dan menjadi perhatian pelaku pasar. Namun, pada kuartal ketiga, terjadi perubahan signifikan saat pengiriman kembali tumbuh hingga 7%. Pertumbuhan ini sangat dipengaruhi pembelian konsumen di Amerika Serikat, yang mengambil kesempatan sebelum insentif berupa kredit pajak kendaraan listrik berakhir.
Faktor Kunci Pemulihan Saham Tesla
Analis menilai pemulihan saham Tesla sangat tergantung pada beberapa poin utama:
- Penurunan biaya produksi.
- Peluncuran produk dan teknologi baru.
- Pertumbuhan penjualan di bulan-bulan strategis.
Pada bulan November, Tesla membukukan pertumbuhan pengiriman sekitar 10% dibandingkan setahun sebelumnya. Sentimen positif ini membangun keyakinan investor, meski tekanan dari kompetitor seperti BYD China tetap besar di pasar Asia dan Eropa. Pengiriman tahunan Tesla tercatat sebanyak 1,79 juta unit, dengan sekitar 75% pemasukan berasal dari segmen kendaraan listrik.
Robot dan Layanan Otonomos Jadi Taruhan Baru
Fokus investor belakangan ini mulai bergeser ke segmen robotika dan kendaraan otonom. Tesla mengumumkan rencana produksi massal model Cybercab, kendaraan tanpa sopir untuk layanan robotaxi. Kendaraan ini bakal mengandalkan perangkat lunak Full Self-Driving, meskipun belum ada otorisasi penggunaan penuh di negara bagian manapun di Amerika Serikat.
Produksi Cybercab direncanakan dimulai pada tahun berikutnya dan dianggap bisa menjadi sumber pendapatan utama baru bagi Tesla. Para eksekutif perusahaan optimis Cybercab akan melampaui penjualan kendaraan listrik konvensional. Investor dan pasar pun menantikan perkembangan perizinan dari regulator yang menentukan apakah armada ini bisa beroperasi secara luas.
Kemajuan Optimus Didorong Liputan Media
Selain kendaraan otonom, Tesla memperlihatkan kemajuan signifikan pada proyek robot Optimus. Melalui video demonstrasi di laboratorium, robot ini menunjukkan peningkatan dalam menjaga keseimbangan dan melakukan tugas rumah tangga sederhana. Video tersebut sempat viral di media sosial, menambah ekspektasi publik dan investor.
Versi Optimus generasi ketiga diproyeksikan masuk tahap produksi massal, dengan target ambisius hingga satu juta unit per tahun. Perusahaan memperkirakan lini ini memiliki potensi menyumbang pendapatan miliaran dolar ke depan. Namun, masih terdapat tantangan teknis dan keselamatan yang mesti diselesaikan sebelum robot siap digunakan secara komersial.
Tantangan Nilai Valuasi dan Regulasi
Rasio harga saham berbanding laba (P/E) Tesla saat ini tercatat lebih dari 300, jauh di atas rerata industri otomotif yang berada di kisaran 19. Tingginya valuasi ini menjadi perhatian karena bisa membatasi peluang kenaikan harga saham, terutama bila produk baru belum hadir di pasar. Sejumlah analis mengingatkan bahwa tanpa pertumbuhan penjualan mobil listrik yang stabil, keuangan Tesla dapat tertekan. Ketergantungan pada inovasi Cybercab dan robot Optimus menambah unsur ketidakpastian jangka pendek.
Regulasi masih menjadi tantangan besar, khususnya untuk peluncuran Cybercab. Pengesahan perangkat lunak otonom dan izin operasional dari pemerintah menjadi faktor utama yang menentukan waktu peluncuran. Tekanan dari kompetitor global yang menawarkan harga lebih rendah juga mendorong Tesla menerapkan efisiensi biaya secara ketat.
Di tengah perubahan tren industri dan persaingan pasar yang kian agresif, investor tetap menjadikan kombinasi kemajuan robotika dan otonomi sebagai katalis penting bagi prospek saham Tesla ke depan. Proyeksi pertumbuhan dan peluncuran produk baru pun terus jadi perhatian utama dalam strategi investasi di sektor otomotif dan teknologi.
Baca selengkapnya di: www.mixvale.com.br