Kerja sama antara sekolah vokasi dan dunia industri menjadi upaya strategis untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan di Indonesia. Model link and match semakin relevan, apalagi lulusan SMK diharapkan mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil sesuai perkembangan teknologi industri.
Penerapan link and match terlihat dalam kolaborasi SMK Muhammadiyah Lemahabang dengan Yamaha, yang belum lama meluncurkan Yamaha Training Center (YTC). Fasilitas ini menjadi pelengkap sarana pelatihan berbasis industri, sekaligus menjembatani siswa menuju dunia kerja yang relevan. Kehadiran Bupati Cirebon dalam acara peresmian menandakan dukungan pemerintah terhadap sinergi lintas sektor demi meningkatkan kualitas lulusan SMK.
Tantangan dan Peluang Kolaborasi Pendidikan-IndustrI
Kolaborasi seperti yang terjalin antara SMK Muhammadiyah Lemahabang dan Yamaha membuka peluang besar bagi siswa SMK untuk praktik langsung di bidang otomotif. Menurut Bupati Imron, hasil kerja sama ini telah menjadikan para lulusan lebih mudah terserap dunia kerja, terutama di perusahaan Yamaha. Banyak lulusan bahkan diterima bekerja langsung setelah lulus akibat pengalaman praktik yang memadai.
Dari sisi sekolah, kolaborasi ini juga meningkatkan nilai kompetitif siswa. Salah satu buktinya adalah prestasi siswa SMK Muhammadiyah Lemahabang yang meraih juara di tingkat nasional. Pemerintah daerah pun meminta sekolah-sekolah swasta lain meniru langkah ini agar makin banyak lulusan yang terampil serta siap pakai di dunia industri.
Yamaha Training Center sebagai Pusat Pelatihan
Yamaha Training Center didirikan guna menyediakan ruang pelatihan untuk teknologi otomotif terkini. Heri P. Sugiarta selaku Manajer Edukasi Yamaha menyampaikan bahwa fasilitas ini mendukung pendidikan vokasi di Kabupaten Cirebon dan sekitarnya. Tidak hanya siswa SMK yang mendapat akses pelatihan, masyarakat umum juga dapat mengikuti program pelatihan melalui CSR Yamaha, bekerja sama dengan instansi tenaga kerja.
Model pelatihan di YTC berfokus pada keterampilan langsung, termasuk teknologi model terbaru Yamaha. Lulusan yang mengikuti pelatihan dipastikan mencapai standar industri, bahkan sudah memenuhi standar Yamaha Technician Academy di level bronze. Dengan fasilitas seperti YTC, link and match pendidikan vokasi semakin konkret karena keterampilan yang didapat benar-benar sesuai kebutuhan dunia industri.
Dampak pada Pengurangan Pengangguran
Dampak nyata dari link and match adalah penyerapan lulusan yang lebih efektif di pasar kerja. Yamaha menyatakan, penyerapan lulusan SMK binaan, khususnya kelas khusus Yamaha, mencapai seratus persen. Artinya, program ini efektif menekan angka pengangguran dan meningkatkan taraf keterampilan tenaga kerja muda di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Langkah-langkah mendorong link and match dunia industri:
- Menjalin kemitraan berkelanjutan antar sekolah vokasi dan perusahaan industri.
- Menyediakan fasilitas pelatihan berbasis industri yang mampu mengakomodasi teknologi terkini.
- Membuka akses pelatihan bagi masyarakat umum melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan perusahaan.
- Melibatkan pemerintah daerah untuk mengakui dan mensosialisasikan program serupa ke sekolah-sekolah lain.
- Meningkatkan materi pembelajaran sesuai perkembangan dunia industri.
Dengan semakin kuatnya kolaborasi antara SMK dan Yamaha, penguatan sumber daya manusia terampil semakin nyata. Fasilitas pelatihan yang inovatif menjadi kunci utama guna menghadapi perubahan kebutuhan industri, termasuk persiapan menuju kendaraan listrik dan pelestarian lingkungan. Dukungan lintas sektor inilah yang diharapkan mampu terus menjaga relevansi dan daya saing lulusan pendidikan vokasi di Indonesia.
Baca selengkapnya di: aboutcirebon.id