Para ilmuwan baru saja mengidentifikasi ular purba dari pesisir selatan Inggris yang ternyata memiliki garis keturunan yang langka dan unik. Fosil ini memberi wawasan baru tentang evolusi awal kelompok ular maju yang dikenal sebagai caenophidia.
Fosil tersebut dinamai Paradoxophidion richardoweni dan ditemukan sejak 1981 di Hordle Cliff, Inggris. Namun, baru setelah lebih dari 40 tahun, spesies ini mendapat perhatian ilmiah dan diakui sebagai ular yang belum pernah tercatat sebelumnya.
Uniknya Fosil Vertebra Ular Purba
Para peneliti fokus pada vertebra, bagian tulang yang paling umum ditemukan dan menyimpan banyak ciri anatomi penting. Paradoxophidion menunjukkan perpaduan ciri fisik yang kini tersebar di berbagai kelompok caenophidian modern. Namanya berarti “ular paradoks” karena kombinasinya yang unik tersebut.
Dengan pemindaian CT, para peneliti berhasil mengidentifikasi 31 vertebra dari berbagai bagian tulang belakang. Model 3D dari vertebra ini kemudian dibuat dan dibagikan untuk studi lebih luas bagi komunitas ilmiah.
Gambaran Fisik dan Lingkungan Zaman Purba
Diperkirakan panjang tubuh Paradoxophidion kurang dari satu meter. Namun, tanpa tengkorak, informasi tentang pola makan atau gaya hidupnya masih belum diketahui jelas. Para peneliti belum dapat memastikan apakah ular ini menggali tanah atau memangsa secara spesifik.
Fosil ini juga merefleksikan kondisi lingkungan Inggris sekitar 37 juta tahun lalu, pada masa Eosen. Saat itu iklim jauh lebih hangat, kadar karbon dioksida tinggi, dan wilayah Inggris terletak lebih dekat dengan khatulistiwa.
Temuan Lokasi dan Sejarah Fosil Hordle Cliff
Hordle Cliff adalah situs fosil terkenal yang sejak ratusan tahun lalu ditemukan berbagai fosil reptil, termasuk kura-kura, kadal, dan mamalia. Situs ini juga mengungkap ular purba yang dikenal sebagai constrictor pertama dalam sejarah reptil.
Paradoxophidion juga diduga memiliki kemiripan dengan ular acrochordid atau “elephant trunk snakes” yang kini hidup di Asia Tenggara dan Australia Utara. Kelompok ini merupakan cabang awal caenophidian, sehingga sangat mungkin Paradoxophidion adalah kerabat paling awal dari keluarga tersebut.
Potensi Adaptasi dan Penelitian Lanjutan
Kemungkinan Paradoxophidion beradaptasi dengan lingkungan akuatik seperti kerabat modernnya masih terbuka. Namun, bukti saat ini belum cukup kuat untuk menyimpulkan pola hidup spesies ini secara pasti.
Dr Georgios Georgalis dari Polish Academy of Sciences menyatakan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengungkap lebih dalam evolusi awal ular. Ia berencana meneliti koleksi museum lainnya, termasuk fosil ular raksasa akuatik Palaeophis dari abad ke-19.
Tulangan fosil ular yang belum dianalisis di museum berpotensi menjadi spesies baru. Penemuan ini juga diharapkan dapat mengisi kekosongan informasi dalam sejarah evolusi ular.
Arti Penting Temuan Paradoxophidion
Temuan Paradoxophidion memberikan bukti kuat bahwa Inggris pada zaman purba memiliki keanekaragaman spesies ular lebih besar dibanding saat ini. Ular purba ini mengisi celah pengetahuan mengenai evolusi caenophidia sekaligus membuka kesempatan riset terkait keanekaragaman reptil masa lalu.
Fosil ini membuktikan masih banyak misteri yang belum terkuak mengenai asal-usul dan diversifikasi ular di muka Bumi. Studi terhadap ular purba dari Inggris ini menjadi titik awal yang menjanjikan dalam memahami evolusi reptil secara keseluruhan.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com