Fenomena Supermoon akan kembali terjadi pada 5 Desember 2025 dan disebut sebagai Cold Moon, bulan purnama terakhir yang tampil paling dekat dengan Bumi sepanjang tahun. Bulan akan tampak sekitar 14% lebih besar dan 30% lebih terang dari biasanya, membuat momen ini sangat dinanti oleh para pengamat langit dari seluruh dunia.
Secara astronomis, Supermoon adalah fenomena alam yang normal dan tidak membahayakan. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan adalah dampak gravitasi Bulan yang meningkat pada pasang surut air laut, terutama di daerah pesisir.
Apa Itu Supermoon Cold Moon?
Supermoon terjadi saat Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi (perigee) bersamaan dengan fase bulan purnama. Karena jaraknya lebih dekat, diameter bulan terlihat membesar dan cahayanya lebih terang, menciptakan pemandangan langit malam yang luar biasa.
Nama Cold Moon diambil dari tradisi penduduk asli Amerika sebagai penanda bulan purnama di awal musim dingin di belahan Bumi utara. Fenomena ini merupakan tarian kosmik alami yang telah terjadi selama miliaran tahun tanpa ada ancaman radiasi atau energi bahaya.
Hubungan Supermoon dengan Risiko Banjir Rob
Bahaya yang kerap dikaitkan dengan Supermoon bukan berasal dari Bulan secara langsung, melainkan dari dampaknya terhadap permukaan air laut. Gaya gravitasi Bulan yang lebih kuat selama Supermoon menyebabkan pasang air laut mencapai level maksimum yang lebih tinggi dan surut menjadi lebih rendah.
Akibatnya, wilayah pesisir yang datar dan rendah lebih rentan mengalami banjir rob. Di Indonesia, berbagai instansi seperti BPBD DKI Jakarta aktif memantau dan mengantisipasi potensi rob yang bisa memperparah kondisi banjir di daerah pesisir saat fenomena ini terjadi.
Membedah Mitos dan Fakta Seputar Supermoon
Kekhawatiran berlebihan sering kali muncul dari misinformasi yang tidak berdasar ilmiah. Berikut beberapa mitos yang sering beredar:
- Supermoon menyebabkan gempa bumi atau letusan gunung berapi.
- Supermoon membawa bencana besar atau pertanda buruk.
Faktanya, para ilmuwan dari USGS menegaskan bahwa pengaruh Supermoon terhadap aktivitas seismik sangat kecil dan tidak cukup memicu bencana. Sementara itu, tidak ada hubungan antara posisi Bulan dan nasib manusia secara umum.
Satu-satunya risiko nyata adalah peningkatan ancaman banjir rob, apalagi jika Supermoon bertepatan dengan kondisi cuaca buruk seperti hujan deras atau angin kencang yang memperparah pasang laut.
Tips Aman Menghadapi Supermoon dan Banjir Rob
Bagi warga umum, Supermoon adalah kesempatan untuk menikmati keindahan alam semesta dengan aman:
- Cari lokasi pengamatan yang minim polusi cahaya seperti pantai atau dataran tinggi.
- Gunakan teleskop atau kamera dengan lensa tele untuk pengalaman lebih detail.
- Abadikan momen tersebut lewat fotografi astronomi.
Bagi warga pesisir, kewaspadaan sangat penting:
- Pantau terus informasi resmi dari BMKG dan BPBD terkait prakiraan pasang maksimum dan potensi rob.
- Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting di tempat yang lebih tinggi.
- Siapkan rencana evakuasi dan kenali jalur keluar bila situasi memburuk.
Supermoon 5 Desember 2025 mengingatkan kita bahwa fenomena alam ini bukan ancaman dari langit, melainkan pengingat akan interaksi Bumi dan Bulan yang mempengaruhi lingkungan pesisir. Pengetahuan dan kewaspadaan adalah kunci untuk menikmati keindahannya tanpa panik.
Nikmati momen spektakuler Cold Moon ini dengan penuh kekaguman sambil tetap waspada terhadap potensi banjir rob yang dapat terjadi. Informasi dari sumber terpercaya seperti BMKG dan BPBD sangat penting untuk mengantisipasi risiko di wilayah rawan banjir pesisir.
Baca selengkapnya di: www.suara.com