Perkembangan teknologi kuantum pada tahun 2025 menunjukkan kemajuan signifikan yang mengubahnya dari eksperimen yang penuh janji menjadi aplikasi praktis yang semakin nyata. Tidak hanya di bidang perangkat keras, tetapi juga di ranah perangkat lunak, komunikasi, dan kebijakan, kemajuan yang stabil dan terkoordinasi semakin menegaskan bahwa teknologi kuantum bukan lagi spekulasi semata.
1. Inovasi Matematika untuk Komputasi Kuantum
Para matematikawan di University of Southern California berhasil memanfaatkan partikel eksotis bernama anyons untuk meningkatkan keandalan komputer kuantum. Dengan mengenkode informasi kuantum melalui sifat geometris anyons, terutama Ising anyons, mereka mengatasi masalah kerentanan kesalahan yang selama ini membatasi kecanggihan teknologi ini.
2. Komputer Kuantum Berbasis Silicon
Quantum Motion, startup berbasis London, meluncurkan komputer kuantum full-stack pertama yang dibuat dengan teknologi chip CMOS standar. Sistem ini menggunakan elektronik kriogenik yang dapat menghubungkan qubit dengan sirkuit kontrol dalam suhu sangat rendah, membuka peluang untuk peningkatan skala prosesor kuantum secara signifikan.
3. Penyelesaian Masalah Dunia Nyata dengan Komputer Kuantum
D-Wave Quantum Inc. sukses menyelesaikan masalah dunia nyata menggunakan prototipe komputer kuantum annealing mereka, D-Wave Advantage 2. Keberhasilan ini telah dikonfirmasi melalui publikasi di jurnal ilmiah terkemuka, menunjukkan potensi aplikasi komersial dari teknologi ini.
4. Algoritma Kuantum Pecahkan Masalah Matematika Kuno
Peneliti dari Los Alamos National Laboratory dan IBM mengembangkan algoritma kuantum yang mampu menyelesaikan masalah matematika berusia ratusan tahun, tak terpecahkan oleh superkomputer konvensional. Algoritma ini terutama berguna dalam fisika partikel, ilmu material, dan transmisi data, membuktikan efisiensi komputasi kuantum dibandingkan algoritma acak konvensional.
5. Kaitan Seni dan Fisika Kuantum
Sebuah studi baru menyoroti hubungan unik antara lukisan “The Starry Night” karya Vincent van Gogh dengan fenomena fisika kuantum Kelvin–Helmholtz instability (KHI). Penelitian ini berhasil mengamati KHI dalam fluida kuantum untuk pertama kalinya, bersama dengan vorteks berbentuk bulan sabit yang menyerupai elemen dalam lukisan tersebut.
6. Robotik dengan Bantuan Komputasi Kuantum
Tim peneliti dari Shibaura Institute of Technology, Waseda University, dan Fujitsu berhasil menggunakan qubit untuk mengatasi tantangan perhitungan gerak robot, khususnya inverse kinematics pada robot humanoid. Mereka memanfaatkan fenomena keterikatan kuantum (quantum entanglement) agar robot dapat bergerak lebih lancar dan efisien.
7. Rekor Baru Fidelitas Qubit
MIT mengembangkan dua teknik pengendalian baru, yaitu ‘commensurate pulses’ dan ‘circularly polarized microwaves,’ yang memungkinkan pencapaian fidelitas qubit tunggal sebesar 99,998 persen menggunakan qubit superconducting jenis fluxonium. Ini merupakan loncatan penting menuju komputasi kuantum yang lebih praktis dan andal.
Kemajuan pada tahun ini memperlihatkan kematangan dan kolaborasi global yang strategis dalam pengembangan teknologi kuantum. Meskipun tantangan terkait skala dan biaya masih ada, momentum yang terbentuk membuka jalan bagi terobosan lebih besar pada dekade mendatang.
