Pengujian sistem orbital rendezvous yang baru-baru ini dilakukan oleh dua perusahaan swasta, Starfish Space dan Impulse Space, menunjukkan langkah signifikan menuju layanan perawatan satelit di orbit. Misi rahasia yang berjalan selama peluncuran Transporter 12 ini berhasil menunjukkan kemampuan kendaraan antariksa kecil bernama Mira untuk bermanuver dan mendekati objek lain dengan presisi tinggi.
Impulse Space mengembangkan Mira, sebuah wahana seukuran mesin pencuci piring yang mampu memposisikan dan merelokasi satelit kecil di orbit rendah Bumi (LEO). Mira merancang sistem pengantaran berlapis yang dapat menempatkan satelit di berbagai lokasi tepat di orbit dengan kontrol yang lebih akurat dibandingkan sistem peluncuran konvensional.
Pada misi Transporter 12, Mira generasi kedua berhasil melepaskan dua CubeSat serta melakukan manuver orbital yang memperlihatkan kelincahan teknologinya. Namun, pencapaian utama adalah manuver tidak diumumkan sebelumnya yakni rendezvous atau pertemuan di orbit dengan wahana Mira generasi pertama yang masih berada dalam orbit.
Starfish Space menyediakan perangkat lunak cetacean dan cephalopod, yang berfungsi sebagai sistem kendali dan navigasi dalam misi tersebut. Kedua wahana berhasil mendekat hingga jarak sekitar 1,25 kilometer secara terkendali, memberikan data penting untuk pengembangan teknologi rendezvous dan docking di luar angkasa.
Pendekatan yang dikontrol ini sangat berbeda dari fenomena “close approach” pada satelit seperti Starlink yang sering kali terjadi secara cepat dan berpotensi berbahaya. Sistem ini dirancang untuk melakukan operasi dengan aman dan terprogram, memungkinkan aktivitas servis dan modifikasi satelit secara presisi di orbit.
Keberhasilan teknologi ini membuka berbagai kemungkinan aplikasi di masa depan. Misalnya, kendaraan Starfish Space Otter yang sedang dikembangkan diharapkan mampu merapat dan memperbaiki satelit yang rusak. Ini memberikan solusi untuk memperpanjang masa operasional satelit serta menghindari sampah antariksa.
Selain itu, teknologi tersebut memungkinkan relokasi satelit dengan aman ke posisi baru atau bahkan penarikan satelit ke atmosfer untuk pembakaran terkontrol. Ini sangat penting dalam manajemen orbit agar tidak menambah kepadatan sampah antariksa yang mengancam misi luar angkasa lain.
Uniknya, kemampuan ini juga dapat menjadi dasar untuk pengembangan satelit modular yang memanfaatkan komponen lama tapi masih berfungsi. Dengan menggabungkan beberapa satelit menjadi satu unit baru, biaya peluncuran bisa ditekan dan efisiensi sumber daya di ruang angkasa bisa meningkat.
Hal ini sejalan dengan tren berkembangnya layanan “rideshare” yang mengangkut banyak satelit kecil sekaligus dalam satu peluncuran. Transporter 12, misalnya, meluncurkan 131 payload dalam satu penerbangan. Sistem Mira membantu memindahkan dan menempatkan satelit tersebut dengan cara lebih terorganisir.
Berikut rangkuman kemampuan yang ditunjukkan oleh sistem orbital rendezvous ini:
1. Rendezvous presisi di orbit rendah Bumi hingga jarak dekat secara terkendali.
2. Sistem kendali dan navigasi berbasis perangkat lunak khusus, Cetacean dan Cephalopod.
3. Manuver presisi untuk melepaskan dan memindahkan CubeSat.
4. Potensi layanan perbaikan, relokasi, dan penghilangan satelit rusak.
5. Pendekatan modular untuk menggabungkan komponen satelit lama menjadi satelit baru.
Inovasi seperti ini perlahan mengubah paradigma industri luar angkasa. Satelit tidak lagi diperlakukan sebagai objek pasif yang hanya diluncurkan dan dibuang, melainkan sebagai aset dengan siklus hidup yang bisa diperpanjang melalui layanan servis dan perbaikan di orbit. Ini meningkatkan keberlanjutan operasi luar angkasa dan mengurangi limbah antariksa.
Pengembangan sistem orbital rendezvous dan kendaraan pendukung seperti Otter juga membuka peluang bisnis baru. Pasar servis satelit yang diperkirakan akan tumbuh pesat nantinya dapat mengakomodasi kebutuhan pengelolaan armada satelit komersial dan ilmiah dengan cara yang lebih efisien serta ekonomis.
Dengan langkah awal yang sudah sukses ini, perusahaan seperti Starfish Space dan Impulse Space berencana memperluas aplikasi teknologi tersebut ke berbagai misi di masa depan. Teknologi tersebut diharapkan menjadi fondasi penting untuk pengelolaan ruang angkasa yang lebih canggih dan berkelanjutan.
