Evaluasi Ekonomi Datacenter di Luar Angkasa: Realitas yang Menyakitkan
Gagasan menempatkan datacenter di luar angkasa tampak menarik karena keuntungan potensial dari sumber daya dan kondisi lingkungan. Energi surya melimpah di orbit karena tidak ada siklus siang-malam, dan area ruang angkasa sangat dingin sehingga memudahkan pendinginan. Namun, analisis ekonomi terbaru menunjukkan bahwa ide ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan mendirikan datacenter di bumi.
Andrew McCalip dari Varda Space Industries mengembangkan kalkulator online untuk menghitung biaya membangun datacenter orbit. Dalam perhitungannya, biaya mendirikan datacenter berlabel “SpaceGPT” mencapai sekitar $51,1 miliar. Bandingkan dengan harga pendirian infrastruktur serupa di daratan yang hanya sekitar $15,9 miliar. Biaya tiga kali lipat ini muncul meskipun proyeksi yang sangat optimistis digunakan, termasuk asumsi penggunaan roket berulang yang kian efisien.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya
Kalkulator McCalip mencakup 15 parameter penting seperti biaya peluncuran ke Low Earth Orbit (LEO), ukuran satelit, hingga tingkat kegagalan GPU yang digunakan. Fitur ini memungkinkan simulasi fleksibel terhadap berbagai kondisi dan variabel teknis. Tapi, perhitungannya hanya mempertimbangkan perbedaan logistik dasar antara peluncuran ke luar angkasa dan pembangunan datacenter di bumi, dengan asumsi sederhana terkait tantangan teknis besar yang sebenarnya bisa menaikkan biaya secara signifikan.
McCalip menyatakan bahwa gagasan ini lebih merupakan “FOMO dan estetika futuristik” yang sering didasarkan pada perhitungan kasar dan bias konfirmasi. Menurutnya, banyak orang hanya melakukan perhitungan kasar yang buruk dan membenarkan kesimpulan yang sudah ingin dicapai sebelumnya. Ini mengingatkan bahwa konsep datacenter orbit masih sangat spekulatif jika melihat angka-angka ekonominya.
Perspektif Teknikal dan Risiko di Orbital
Analisis mendalam lain dari Andrew Côté dari Hyperstition Incorporated menyoroti kesulitan teknik yang sangat kompleks ketika mencoba mengoperasikan datacenter di ruang angkasa. Komponen-komponen seperti akselerator AI ternyata sering mengalami kegagalan saat dipakai penuh di luar angkasa. Selain itu, perawatan dan penggantian komponen yang rusak sangat sulit dan mahal karena tidak ada kemudahan penggantian cepat sebagaimana di bumi.
Daftar tantangan teknis yang dihadapi bisa diringkas dengan kata “ya”, yaitu hampir semuanya berpotensi bermasalah: mulai dari radiasi, pengelolaan panas, hingga kendala perawatan dan logistik. Ini menimbulkan pertanyaan besar apakah manfaat lingkungan di ruang angkasa bisa mengimbangi risiko kegagalan dan biaya tinggi tersebut.
Keunggulan Sumber Energi Surya
Salah satu nilai jual utama dari datacenter di orbit adalah ketersediaan energi surya yang nyaris terus-menerus. Dengan harga hampir nol untuk energi, operasi dapat berjalan dengan biaya listrik yang sangat rendah. Selain itu, tidak ada regulasi atau perizinan terkait lahan dan jaringan transmisi yang biasanya membebani pembangunan datacenter di bumi.
Bahkan, dengan kemajuan teknologi peluncuran roket dari perusahaan seperti SpaceX, biaya peluncuran saat ini diperkirakan sekitar $1000 per kilogram ke orbit. Namun, biaya peluncuran yang terkesan relatif murah ini ternyata tidak cukup menurunkan total biaya investasi orbital.
Apa yang Dapat Dipelajari dari Analisis Ini?
Dengan valuasi pasar AI yang terus meningkat pesat, gagasan datacenter luar angkasa memang menggoda untuk mengatasi keterbatasan daya dan pendinginan. Namun, analisa ekonomi maupun teknik menunjukkan bahwa saat ini ide tersebut belum layak secara finansial dan praktis. Berbagai faktor risiko dan biaya yang melonjak membuat datacenter tetap lebih efisien dan realistis untuk dibangun di bumi.
McCalip dan Côté memberikan wawasan berharga yang membumi di tengah antusiasme tinggi akan teknologi futuristik. Pengembangan datacenter orbit mungkin akan menarik di masa depan apabila teknologi roket dan komponen luar angkasa jauh lebih murah dan andal. Sementara itu, fokus tetap harus pada pengembangan infrastruktur dan efisiensi datacenter di daratan yang telah terbukti.
Bagi para penggiat teknologi dan investasi AI, pemahaman realistis atas tantangan ini penting agar tidak terjebak pada hype tanpa dasar kuat. Perhitungan matematis, analisa risiko, serta kesiapan teknik harus terus dikaji secara mendalam sebelum melangkah ke ranah luar angkasa untuk kebutuhan komputasi.
