5 Kesalahpahaman Umum Tentang Chromebook yang Harus Anda Ketahui Sekarang

Chromebook dulu dianggap sebagai laptop murah dengan banyak kompromi, tapi kenyataannya kini jauh berbeda. Banyak orang masih percaya mitos lama tentang Chromebook yang tidak lagi relevan dengan perkembangan teknologi saat ini.

1. Chromebook cepat rusak dan punya umur pendek
Dulu, Chromebook hanya mendapat pembaruan selama sekitar tiga tahun sejak model diluncurkan. Hal ini membuat perangkat cepat usang dan sulit digunakan lagi. Namun kini, Google memberikan dukungan pembaruan hingga 10 tahun untuk perangkat yang diproduksi sejak 2021. Sebagai perbandingan, MacBook Pro biasanya mendapat pembaruan fitur selama sekitar tujuh tahun. Jadi, Chromebook kini sudah sejajar dengan standar industri perangkat lain dalam hal umur pakai. Setelah pembaruan resmi usai, pengguna juga bisa menggunakan ChromeOS Flex atau menginstal distribusi Linux seperti GalliumOS untuk memperpanjang umur perangkat.

2. Chromebook tidak cocok untuk gaming PC
Jika Anda menginginkan pengalaman gaming maksimal, Chromebook bukanlah pilihan tepat. Perangkat gaming khusus seperti Steam Deck OLED jauh lebih unggul. Namun, Chromebook tetap bisa menjalankan sejumlah game indie yang ringan. Harus diingat, dukungan Steam resmi pada Chromebook akan dihentikan Januari mendatang, tetapi pengguna masih bisa menginstal Steam via Linux untuk memainkan game yang kompatibel melalui Proton. Selain itu, banyak game PC populer tersedia dalam versi Android yang berjalan lancar di Chromebook. Alternatif lain adalah layanan streaming game seperti NVIDIA GeForce Now yang hanya butuh koneksi internet stabil.

3. Chromebook tidak bisa menjalankan aplikasi asli
Chromebook memang berbasis ChromeOS yang pada dasarnya adalah sistem Linux dengan pembatasan. Aplikasi Windows atau macOS asli tidak bisa langsung diinstal. Tapi dengan mengaktifkan mode Linux di Chromebook, Anda bisa memasang aplikasi Linux asli. Ada juga CrossOver yang mencoba menjalankan aplikasi Windows di Chromebook, meski pengalaman pengguna tidak selalu mulus. Menginstal aplikasi Linux lewat paket .deb atau terminal juga relatif mudah untuk program-program umum seperti GIMP. Namun jika software khusus wajib Anda gunakan, pilihan terbaik tetap laptop Windows atau Mac.

4. Chromebook bukan pengganti komputer sungguhan
Pandangan lama bahwa Chromebook adalah “laptop abal-abal” kini tidak sepenuhnya tepat. Chromebook mampu mendukung berbagai perangkat eksternal seperti hard drive, game controller, printer, hingga dua monitor sekaligus. File-file umum seperti video .mkv atau arsip .zip dapat dibuka tanpa masalah. Dengan jutaan aplikasi Android dan web apps yang tersedia, kebanyakan pengguna dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan Chromebook. Meski masih punya keterbatasan terutama soal multitasking berat dan kompatibilitas software spesifik, Chromebook jelas makin bisa diandalkan sebagai pengganti laptop.

5. Chromebook selalu pilihan termurah dan terbaik
Chromebook memang menawarkan banyak pilihan di harga rendah, seperti Lenovo IdeaPad Slim 3 seharga $166 dengan RAM 4GB dan penyimpanan 64GB. Ini sangat terjangkau dibanding laptop lain. Namun, saat harga Chromebook naik mendekati $500, Anda dapat memperoleh laptop Windows dengan spesifikasi lebih tinggi untuk harga yang hampir sama. Misalnya Lenovo V15 G2 yang punya layar lebih besar, RAM lebih banyak, dan penyimpanan lebih luas. Di segmen harga menengah ke atas, kelebihan ChromeOS seperti minim virus dan efisiensi daya tidak cukup untuk mengimbangi keterbatasannya, sehingga membeli Chromebook kelas atas jadi kurang bijaksana.

Mengingat berbagai pembaruan dan fitur yang terus diperbaiki, banyak mitos lama tentang Chromebook sudah usang. Pengguna kini punya cukup alasan untuk mempertimbangkan Chromebook sebagai perangkat utama, dengan catatan memahami keterbatasan dan kegunaan spesifiknya. Chromebook terbaik bukan hanya soal harga murah, tapi juga efisiensi dan kemudahan penggunaan untuk kebutuhan komputasi sehari-hari.

Exit mobile version