Rusia berencana memanfaatkan kembali bagian stasiun luar angkasa internasional yang mereka kuasai untuk membangun stasiun luar angkasa baru. Program ini muncul setelah NASA menugaskan SpaceX untuk menurunkan ISS seberat 495 ton ke lautan Pasifik setelah tahun 2030.
Bagian yang dikelola Roscosmos ini akan menjadi inti dari Russian Orbital Station (ROS), proyek yang sempat dikembangkan dengan rencana peluncuran dari Vostochny Cosmodrome. Rencana awal ROS ingin memutus ketergantungan Rusia pada Baikonur, Kazakhstan, dan menempatkan stasiun pada orbit polar utara-selatan agar bisa melintasi seluruh wilayah Rusia.
Namun, situasi ekonomi Rusia yang memburuk akibat invasi ke Ukraina menyebabkan rencana awal tersebut batal. Kini ROS harus mempertahankan orbit dan lokasi peluncuran yang sama seperti ISS, sehingga kemungkinan besar peluncuran masih akan dilakukan dari Baikonur. Roscosmos mengklaim keputusan tersebut bukan soal penghematan, melainkan untuk memungkinkan kolaborasi dengan stasiun luar angkasa India yang akan datang.
Meski rencana ini terkesan pragmatis, ada kekhawatiran besar terkait kondisi modul ISS yang sudah beroperasi hampir tiga dekade. Para kosmonot menghabiskan waktu setengahnya hanya untuk pemeliharaan. Ada juga risiko biologis karena akumulasi bakteri dan jamur yang berpotensi mengancam keselamatan awak dan perangkat elektronik.
Lebih parah lagi, NASA pernah melaporkan kebocoran udara sebesar tiga pon per hari melalui retakan di vestibul penghubung modul Zvezda dan terowongan transfer PrK pada bagian Rusia. Insiden ini dianggap sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kegagalan struktural yang fatal. Untuk mengurangi risiko, NASA bahkan menjaga agar pintu penghubung kedua bagian tetap tertutup saat terowongan transfer dibuka.
Menggunakan kembali modul ISS bisa menjadi solusi praktis demi menjaga keberadaan Rusia di orbit, tetapi tantangan teknis dan keselamatan tetap harus diatasi. Dengan dana yang terbatas, integrasi modul lama dengan teknologi baru ROS menjadi pilihan utama agar proyek tetap berlanjut.
Berikut poin utama terkait niat Rusia terhadap modul ISS-nya:
1. Bagian Rusia dari ISS akan menjadi inti Russian Orbital Station (ROS).
2. Rencana peluncuran baru dari Vostochny Cosmodrome dibatalkan.
3. ROS mempertahankan orbit yang sama dengan ISS, menggunakan Baikonur.
4. Ada kekhawatiran kondisi modul yang sudah tua dan berisiko bocor.
5. Bakteri dan jamur di stasiun bisa membahayakan awak dan peralatan.
6. NASA memperingatkan potensi kegagalan struktural akibat keretakan.
7. Biaya dan situasi ekonomi memaksa Rusia untuk mendaur ulang modul lama.
Keputusan ini mencerminkan keterbatasan sumber daya Rusia sekaligus keinginan mempertahankan posisi di luar angkasa. Masa depan ROS akan bergantung pada kemampuan mengatasi masalah teknis dan menjaga keamanan misi. Rusia terus menjajaki cara terbaik untuk mengelola aset tua sambil tetap berinovasi dalam persaingan eksplorasi antariksa internasional.
Baca selengkapnya di: tech.yahoo.com