Adira Finance melaporkan pertumbuhan pembiayaan baru di wilayah Bali-Nusa Tenggara (BNT) mencapai Rp1,7 triliun hingga September 2025. Angka ini mencerminkan kenaikan sebesar 5% secara year on year (YoY) dan berkontribusi 6% dari total pembiayaan baru perusahaan.
Segmen otomotif masih mendominasi dengan porsi 81% dari pembiayaan baru di wilayah ini, sementara sisanya 19% berasal dari pembiayaan non-otomotif. Kondisi ini menunjukkan potensi pasar yang kuat dan beragam di BNT meskipun tantangan ekonomi nasional masih ada.
Fokus pada Layanan dan SDM
Adira Finance menegaskan bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari fokus pada kualitas pelayanan dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM). Direktur SDM & Marketing Adira Finance, Swandajani Gunadi, menyatakan bahwa orientasi perusahaan pada customer centricity menjadi kunci utama.
Menurut Swandajani, “Customer centricity berarti menghadirkan layanan yang relevan, mudah diakses, dan konsisten di seluruh titik kontak.” Hal ini menciptakan pengalaman nasabah yang maksimal dan mendukung pertumbuhan jangka panjang Adira di wilayah BNT.
Peresmian Grha Adira Bali
Untuk memperkuat layanan dan operasional, Adira Finance meresmikan Grha Adira di Denpasar, Bali. Gedung baru ini akan menjadi kantor area yang berfungsi sebagai pusat koordinasi dan peningkatan pelayanan di wilayah Bali-Nusa Tenggara.
Swandajani Gunadi menambahkan, keberadaan Grha Adira bertujuan untuk meningkatkan kualitas eksekusi pelayanan serta memperkuat kapabilitas karyawan melalui pengembangan yang lebih terstruktur. Ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat jaringan dan layanan perusahaan di wilayah BNT.
Strategi Bisnis dan Ekspansi
Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, menyatakan peresmian Grha Adira merupakan langkah penting dalam penguatan strategi perusahaan. “Kehadiran kantor area ini mencerminkan komitmen kami untuk memperkuat ekosistem layanan serta memperluas jangkauan pembiayaan di wilayah yang potensial seperti Bali-Nusa Tenggara,” ujar dia.
Langkah ini juga sejalan dengan dua tindakan strategis utama perusahaan baru-baru ini, yaitu penggabungan Mandala Finance ke dalam Adira Finance sejak 1 Oktober 2025 dan penyelesaian pengalihan portofolio Arthaasia Finance (AAF) pada 7 November 2025.
Direktur Keuangan Adira Finance, Sylvanus Gani Mendrofa, menjelaskan bahwa kedua langkah tersebut memperbesar skala bisnis dan menambah volume layanan, termasuk di kawasan BNT. Dengan penambahan jaringan dan portofolio, struktur operasional yang kuat menjadi sangat krusial.
Jumlah Jaringan Usaha
Hingga Oktober 2025, Adira Finance memiliki total 851 jaringan usaha di seluruh Indonesia. Sebanyak 36 jaringan usaha atau sekitar 4% berada di wilayah Bali-Nusa Tenggara. Angka ini menunjukkan penguatan jaringan yang strategis dan pemerataan layanan demi merespons permintaan pasar di wilayah tersebut.
Sylvanus menambahkan, “Grha Adira memastikan integrasi ini didukung oleh koordinasi wilayah yang lebih solid, proses yang lebih terstandar, serta kesiapan operasional yang mampu mengimbangi pertumbuhan bisnis.”
Dengan strategi tersebut, Adira Finance berupaya terus memaksimalkan peluang di pasar Bali-Nusa Tenggara sekaligus menjaga kualitas layanan dan efisiensi operasional. Dukungan dari infrastruktur baru dan SDM yang handal menjadi fondasi utama untuk merealisasikan target pembiayaan dan peningkatan kepuasan nasabah di masa depan.
Baca selengkapnya di: finansial.bisnis.com