WhatsApp resmi melarang penggunaan chatbot AI pihak ketiga mulai 15 Januari 2026. Kebijakan ini berlaku untuk semua layanan WhatsApp, termasuk WhatsApp Business.
Larangan ini mencakup chatbot populer seperti ChatGPT dan Microsoft Copilot yang selama ini terintegrasi dalam aplikasi pesan tersebut. Langkah ini diambil Meta untuk memperketat penggunaan AI di platformnya.
Alasan dan Dampak Larangan
OpenAI telah mengumumkan penghentian layanan ChatGPT di WhatsApp pada November 2025. Microsoft juga mengonfirmasi bahwa Copilot akan berhenti mendukung WhatsApp dalam waktu dekat.
WhatsApp menyediakan opsi migrasi riwayat chat bagi pengguna ChatGPT untuk memudahkan transisi. Namun, pengguna Microsoft Copilot tidak mendapatkan layanan migrasi serupa.
Pengecualian untuk Layanan Pelanggan
Meta memberikan pengecualian bagi bisnis yang memakai chatbot AI khusus untuk layanan pelanggan. Bot AI yang mendukung fungsi customer service masih diperbolehkan di WhatsApp.
Namun, penggunaan chatbot AI untuk aktivitas lain atau yang bukan produk Meta akan tetap dilarang secara tegas. Hal ini bertujuan menjaga keamanan dan integritas ekosistem AI WhatsApp.
Dampak bagi Pengguna dan Pengembang
Pengguna harus mencari alternatif selain ChatGPT dan Copilot untuk kebutuhan otomatisasi chat di WhatsApp mulai awal 2026. Pengembang aplikasi pihak ketiga harus menyesuaikan layanan mereka dengan kebijakan baru ini.
Meta mengarahkan pengguna dan pengembang untuk menggunakan chatbot AI buatan mereka sendiri yang kemungkinan akan dirilis atau diprioritaskan ke depan.
Ringkasan Kebijakan Baru WhatsApp
- Larangan penggunaan chatbot AI pihak ketiga di WhatsApp mulai 15 Januari 2026.
- ChatGPT dan Microsoft Copilot masuk dalam daftar larangan tersebut.
- Pengecualian berlaku untuk chatbot layanan pelanggan bisnis.
- Opsi migrasi chat hanya tersedia untuk pengguna ChatGPT, tidak untuk Copilot.
- Meta berupaya mempromosikan chatbot AI buatannya dalam ekosistem WhatsApp.
Perubahan ini menjadi sinyal kuat bahwa WhatsApp dan Meta berusaha lebih mengontrol bagaimana teknologi AI digunakan dalam platform mereka. Pengguna dan pelaku bisnis diharapkan segera menyesuaikan diri dengan kebijakan baru agar tetap optimal dalam memanfaatkan fitur pesan instan.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com